INILAH, Banjarmasin – Di Kalimantan Selatan, PDI Perjuangan nyaris tak bertaji. Tapi, di Barito Kuala, mereka punya target sendiri: mengusung calon bupati pada pilkada serentak 2017.
Politisi senior partai politik tersebut yang juga Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDIP) Kalsel H Muhaimin mengemukakan hal itu di Banjarmasin. Keinginan itu berkaca dari hasil Pemilu Legislatif di Barito Kuala.
Pasalnya hasil Pemilu Legislatif 2014 di “Bumi Salidah” Barito Kuala (Batola), PDIP sebagai pemenang kedua. Menurut Muhaimin yang juga Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan itu, di Batola partainya mendapatkan empat kursi. Hanya kalah dari Partai Golkar yang meraih 13 kursi.
Berdasarkan konstalasi politik tersebut, PDIP akan menurunkan tim survei, guna memantapkan pasangan calon yang akan mendapat dukungan parpol berlambang kepala banteng moncong putih itu.
“Pastinya kita juga memasang target menang untuk pasangan calon yang siap diusung atau didukung PDIP dengan koalisi bersama parpol lain,” tegas lelaki kelahiran 5 Mei 1963 itu.
Dengan siapa PDIP akan berkoalisi di Batola, itu yang masih tanda tanya. Jika menginginkan koalisi ramping, maka pilihannya ada pada Gerindra yang sama-sama mendapatkan empat kursi.
Sejauh iini, hanya Partai Golkar yang bisa mengusung pasangan calon sendiri tanpa berkoalisi. Mereka mendominasi 13 dari 35 kursi yang ada di DPRD Batola.
Salah satu nama yang disebut-sebut bakal menjadi pilihan Partai Golkar adalah Ketua DPRD Kalsel, Hj Noormiliyani AS. Dia adalah istri dari petahana Hasanuddin Murad yang sudah dua kali memimpin Batola.
Putri dari H Aberani Sulaiman (mantan Gubernur Kalsel tahun 1960-an) itu menyatakan siap menjadi Bupati Batola untuk menggantikan suaminya, kalau Partai Golkar dan masyarakat Bumi Salidah menghendaki. Bahkan jika Golkar memilih figur lain, Noormiliyani menyatakan kesiapannya maju dari jalur independen. (ant/akm)