KALAMANTHANA, Pontianak – Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Agung Risdhianto menyatakan akan mencopot komandan satuan TNI jika oknum prajuritnya terjerat dalam kasus narkoba.
“Mulai 1 Juni 2016, tidak ada toleransi lagi bagi oknum prajurit TNI yang terjerat kasus narkoba. Jika masih ditemukan prajurit TNI yang terjerat kasus narkoba, maka komandannya yang akan saya copot,” katanya saat berkunjung ke Singkawang, Selasa (26/4/2016).
Menurutnya, ancaman seperti itu bukan hanya berlaku bagi dirinya saja, tapi juga bagi panglima-panglima lain juga menyampaikan ancaman yang sama kepada komandan satuan.
“Jadi kalau tidak ingin dicopot, maka awasilah anak buahnya,” tuturnya.
Toleransi bisa berlaku, apabila kasus tersebut ditemukan satuan terhadap oknum prajurit.
“Kalau satuan yang menemukan, masih bisa di toleransi dengan memberikan pembinaan. Tapi, kalau BNN yang menemukan, tidak ada toleransi lagi, sanksinya akan dicopot,” katanya.
Menurut Agung, sanksi terhadap oknum yang terjerat narkoba tidak main-main.
“Karena sudah beberapa orang yang dipecat, dan kita akan selalu mengadakan tes urine termasuk dalam latihan ini,” kata Agung.
Sikap serupa, sebelumnya, juga dilontarkan Kapolda Kalbar, Brigjen Arief Sulistyanto. Dia bilang, kalau ada anggota polisi yang tersangkut narkoba, bukan hanya oknum tersebut yang direhabilitasi, tapi juga kapolresnya.
“Diharapkan tidak ada lagi anggota yang menggunakan narkoba. Kalau masih ada, kapolresnya juga direhabilitasi,” tegas Kapolda Arief di Pontianak, Kamis (14/4/2016).
Pernyataan tegas ini dinyatakannya saat mengumumkan program rehabilitasi anggota polisi di lingkungannya yang dinyatakan positif menggunakan narkoba. Sedikitnya ada 53 anggota polisi di lingkungan Polda Kalbar yang tersangkut narkoba dan menjalani rehabilitasi.
“Rehabilitasi para anggota polisi yang positif pengguna narkoba dengan melibatkan, keluarga, istri, anak dan orang tua dari pengguna narkoba, dan diekspose ke media. Bukan maksud kami untuk mempermalukan bapak-bapak dan ibu-ibu, istri dan orang tua yang dihadirkan pada hari ini, tetapi lebih kepada membantu dan mendorong agar terlepas dari narkoba,” kata Kapolda Arief. (ant/akm)