KALAMANTHANA, Singkawang – Kota Singkawang, Kalimantan Barat, harus belajar dari pengalaman mereka dengan aliran sesat seperti Gafatar. Karena itu, kewaspadaan harus tetap dijaga mulai dari keluarga.
Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) pada Kesbangpolinmas Kota Singkawang, Iryani Mas’udi menyebutkan peredaran aliran sesat tidak mengibarkan bendera secara langsung. Dia mengalir ke dalam, seperti api dalam sekam.
Iryani memberi contoh keberadaan eks Gafatar di Singkawang. “Sudah berapa lama dia di sini, tahu-tahu sudah tumbuh. Tanamannya pun sudah hampir berbuah, baru ketahuan,” katanya.
Apalagi, katanya, mereka-mereka (Gafatar) ini berbaur dengan warga biasa. Hanya sikap saja yang berbeda.
Karena itulah, Badan Kesbangpolinmas Singkawang mengajak warga untuk bersama menjaga keluarga masing-masing dari berbagai ancaman yang berbahaya. Mulai dari aliran narkoba hingga peredaran narkoba.
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sekarang ini, yang perlu diwaspadai bisa saja mereka memanfaatkan kelegalan mereka saat masuk ke Indonesia.
“Bisa saja mereka masuk dan menghancurkan Indonesia melalui kelegalan itu,” ujarnya.
Maka dari itulah, dia mengimbau kepada masyarakat khususnya di Kota Singkawang untuk bersama-sama menjaga keluarganya masing-masing dari berbagai ancaman yang dapat menghancurkan NKRI. (ant/akm)