KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Tak kepalang kecewanya Sekretaris Daerah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Haryono, begitu dua dokter spesialis berstatus pegawai negeri sipil di sana mengundurkan diri. Dia bahkan mengecam kedua dokter itu tidak bertanggung jawab.
“Kita menyesalkan pengunduran diri dua dokter spesialis sebagai pegawai negeri sipil (PNS),” kata Haryono di Kuala Pembuang, Rabu (9/11/2016).
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Seruyan itu bahkan mengecam dan menyebut pengunduran diri dua dokter spesialis yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Pembuang tersebut sikap tidak bertanggung jawab.
“Jika mereka selesai sekolah kemudian meninggalkan daerah begitu saja, tentu itu sangat membuat kita kecewa. Kemudian, pertanggung jawaban pribadinya terhadap daerah juga patut dipertanyakan,” katanya.
Ia menambahkan, pengunduran diri dua dokter spesialis itu sama saja seperti melarikan diri dari tugas sebagai dokter mengingat sebelumnya mereka sudah disumpah sebagai dokter yang siap mengabdi untuk daerah.
“Sejauh ini kita juga masih belum mengetahui penyebab mundurnya dua dokter spesialis tersebut,” katanya.
Menurutnya, jika dilihat dari tunjangan, maka tunjangan dokter di Seruyan sudah cukup tinggi, meskipun tahun 2016 ini tunjangan dokter sempat belum terbayarkan karena harus menunggu pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2016 selesai.
“Apabila permasalahannya karena tunjangan belum terbayarkan, maka hal itu sudah kita jelaskan, yakni karena kita sebelumnya sedang dalam tahap pembahasan APBDP 2016. Namun, sebenarnya dari gaji dokter pun sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Terkait masalah ini, dia menyatakan akan mengirim surat ke pemerintah pusat, instansi terkait serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memberitahukan sikap yang dilakukan dua dokter spesialis, yakni dokter spesialis kandungan dan dokter spesialis anak.
“Hal ini hendaknya jadi pelajaran bagi dokter-dokter lain yang telah dibantu dengan dana daerah, terutama yang sudah kita sekolahkan menjadi dokter spesialis, maka sudah seharusnya mereka bertanggungjawab dengan daerah yang sudah membantu mereka,” katanya. (ant/akm)
Discussion about this post