KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Sudah sepekan ini sedikitnya ratusan ekor itik alabio milik Abdul Salam, warga Desa Basarang Km. 2,5 Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas mati mendadak. Kematian ratusan ekor itik itik tersebut diduga karena serangan flu burung.
Menurut Ramnah (27), istri Abdul Salam, kematian itik-itiknya tersebut dari 20 Desember lalu dan ia dan suaminya sudah melaporkan kematian tersebut kepada Dinas Peternakan (Distanak) Kabupaten Kapuas.
“Waktu hari pertama awalnya hanya tiga ekor itik kami yang mati. Beberapa hari kemudian puluhan ekor lagi mati. Hingga kini dari 500 ekor itik kami punya, yang tersisa hanyar sekitar 350 ekor itik saja. Itupun masih ada sebagian yang sakit. Sedangkan bangkai itik-itik yang mati tersebut sebagian ada yang kami buang ke sungai dan dikubur,” ungkap Ramnah.
Dengan kejadian ini, pihaknya pun melaporkan ke Distanak Kabupaten Kapuas. Beberapa waktu lalu petugas dari Distanak datang untuk memeriksa penyebab kematian itik-itik tersebut. “Dari hasil pemeriksaan petugas, katanya itik-itik kami ini mati dikarena flu burung. Petugas pun ada memberikan kami obat untuk menyemprot kandang itik ini,” ujar Ramnah.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Kapuas, Drh. Rudjito di ruang kerjanya membenarkan adanya ratusan itik ekor milik warga Desa Basarang yang mati yang diduga dikarenakan serangan flu burung.
“Setelah kami mendapatkan laporan petugas, kami langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan. Setelah melakukan tes menggunakan alat rapedtest, hasil sementara positif mengarah ke flu burung,” kata Rudjitho.
Setelah itu , lanjut Rudjitho, pihaknya juga mengambil sampel itik yang mati tersebut untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke Labaratorium Balai Veterinier Banjarbaru. “Kemungkinan Kamis ini hasil resminya sudah kami terima. Dan apabila positif hasilnya flu burung, kami segera atau hari ini juga akan melakukan pemusnahan dengan cara dibakar terhadap sisa itik-itik tersebut,” pungkasnya. (nad)
Discussion about this post