KALAMANTHANA, Samarinda – Harusnya, Borneo FC tak hanya menang tiga gol lawan Persegres Gresik United. Mereka bisa membobol gawang lawan dengan tujuh atau delapan gol.
Borneo FC betul-betul tampil dominan di hadapan publiknya sendiri. Tak heran, Pesut Etam berkali-kali mengancam gawang lawan. Hanya saja, tak sedikit pula peluang yang bisa dikonversi menjadi gol.
Pelatih Dragan Djukanovic mengaku senang dengan kemenangan ini. Terlebih, ini merupakan penampilan perdana Borneo FC di Stadion Segiri, di kandangnya sendiri. Laga kandang perdana yang dihiasi dengan kemenangan.
“Secara hasil saya cukup puas dengan kemenangan ini meskipun sebenarnya kami bisa menang dengan tujuh atau delapan gol,” kata Djukanovic.
Borneo FC sebenarnya bisa menang dengan lebih banyak gol. Akan tetapi sejumlah peluang dari Lerby, Smeltz, dan pemain lain masih bisa dicegah lini pertahanan Persegres.
Borneo FC membuka keunggulan lewat penalti yang didapatkan di menit ke-32. Lastori berperan penting pada penalti PBFC. Bola sepakannyalah yang menyentuh tangan pemain Persegres di kotak terlarang.
Flavio Junior yang maju mengeksekusi sukses mengemban tugasnya. Borneo FC sendiri unggul atas penguasaan bola di laga ini.
Babak kedua langsung dibuka dengan peluang Lerby Eliandri di menit ke-46. Tapi baru di menit ke-53, Lerby benar-benar menjebol gawang Persegres. Sekaligus menggandakan keunggulan Pesut Etam. Skor 2-0.
Tekanan Borneo FC tak mengendur. Justru kian kencang. Sebaliknya Persegres, tak sedikitpun bisa mengembangkan permainan. Hasilnya, gol tambahan Borneo FC pun datang. Kali ini lewat marquee player, Shane Smeltz di menit ke-61.
Laga selanjutnya berjalan dengan tempo sedang. Meski Persegres mulai bangkit, tapi itu karena Borneo FC mulai mengendurkan tekanan. Hingga pertandingan usai, tak ada gol tambahan. Borneo FC menang dengan skor telak 3-0. (ik)
Discussion about this post