KALAMANTHANA, Samarinda – Borneo FC pincang saat menjamu Sriwijaya FC di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (25/3/2018) ini. Wahyudi Hamisi pun meminta rekan-rekannya mewaspadai pergerakan Alberto ‘Beto’ Goncalves.
Laga ini akan jadi pertemuan kedua Borneo FC lawan Sriwijaya FC dalam sebulan terakhir. Kedua kubu juga bertemu di semifinal Piala Gubernur Kaltim awal bulan ini dengan Borneo FC menyerah lewat drama adu penalti.
Pada pertemuan di Piala Gubernur Kaltim itu, Borneo FC sempat unggul 2-0 lebih dulu. Tapi, aksi Beto Goncalves membuat semuanya buyar. Beto mencetak dua gol di babak kedua dan memaksakan kedudukan imbang 3-3 sehingga harus dilalui dengan adu penalti.
Wahyudi, gelandang muda Borneo FC, melihat peran Beto akan tetap vital saat keduanya berjumpa lagi di Segiri. Ponaryo Astaman muda ini mengingatkan rekan-rekannya untuk mewaspadai mantan striker Persipura Jayapura ini.
Menurutnya, Beto adalah predator berbahaya. Dia bisa memanfaatkan celah sekecil apapun. Karena itu, Mamadou Al Hadji dan kawan-kawan di jantung pertahanan harus terus memantau pergerakan striker asal Brasil itu.
“Dia pemain yang kuat dan sangat bagus. Ia sangat berbahaya. Kami harus lebih kuat dan fokus untuk hentikan dia,” sebut Wahyudi.
Sejatinya, Sriwijaya FC tak hanya Beto Goncalves. Klub ini memiliki materi pemain yang sama bagusnya di berbagai lini. Wahyudi bahkan menyebut Laskar Wong Kito sebagai salah satu tim terkuat musim ini.
Meski begitu, Wahyudi mengaku ia dan rekan-rekannya sudah banyak belajar soal kekuatan klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut. “Kita sudah lakukan persiapan panjang untuk pertandingan lawan Sriwijaya FC. Kuncinya kami harus konsentrasi sepanjang laga dan tidak boleh lengah sedikit pun karena Sriwijaya sangat berbahaya. Untuk kali ini, kami tidak ingin kalah lagi dari mereka,” paparnya.
Hamisi memaparkan, khususnya di lini tengah, Borneo FC sudah terus melakukan persiapan khusus. Hal ini demi bisa meredam lini tengah SFC yang dihuni banyak pemain andal seperti Esteban Vizcarra dan Adam Alis.
Sialnya, menghadapi lawan berat di laga perdana, Borneo FC justru terancam kehilangan enam pemain kuncinya. Satu yang sudah pasti adalah Azamat Baitamov yang harus pulang membela tim nasional Kyrgyzstan. Lima lainnya berada dalam kondisi fisik yang masih meragukan seperti Marlon da Silva, Leonard Tumpamahu, Titus Bonai, Srdan Lopicic, dan termasuk pula kapten Diego Michiels.
“Secara umum tim kami dalam kondisi yang baik, namun faktanya ada sejumlah pemain yang mungkin bakal absen, seperti Marlon, Diego Michiels, Leonard Tupamahu, dan Titus Bonai, karena masih belum 100 persen fit. Tapi, kita akan lihat perkembangannya,” ungkap Iwan.
Demikian juga kondisi Srdan Lopicic juga masih diragukan. Gelandang asal Montenegro itu masih dalam tahap pemulihan cedera otot bahu yang dideritanya usai turnamen Piala Gubernur Kaltim.
“Lopicic baru ikut latihan intensif kemarin (Jumat, 23/3) setelah habis dari Piala Gubernur. Saya melihat dia punya sedikit masalah dengan kondisinya. Satu pemain lagi yang pasti tidak main adalah Azamat yang sedang memperkuat Timnas Kyrgizstan,” tutur Iwan.
Mengantisipasi absennya pemain di lini belakang, Iwan Setiawan kemungkinan akan menduetkan Mohamadou Alhadji dan eks pemain Sriwijaya FC, Firdaus Ramadhan.
Kedua pemain ini sempat dipasangkan bersama oleh Iwan Setiawan selama 30 menit terakhir saat Borneo FC melakukan uji coba melawan Pakindo Mojokerto Putera, pekan lalu.
Sedangkan untuk posisi yang kemungkinan ditinggalkan Marlon Da Silva, tim berjuluk “Pesut Etam” bisa mengandalkan Sultan Samma dan Abrizal Umanailo di sektor sayap, guna menopang pergerakan Lerby Eliandry sebagai ujung tombak.
Menurut Iwan, Sriwijaya punya modal yang bagus dalam mengawali kompetisi Liga 1 musim 2018, setelah sukses menyabet gelar juara Piala Gubernur Kaltim 2018.
“Lawan Sriwijaya bukan pertandingan mudah. Hasil yang dicapai Sriwijaya FC di pramusim dan mereka banyak dihuni pemain bintang dan termahal di Liga Indonesia saat Ini. Tim ini juga didukung salah satu pelatih terbaik di Indonesia. Ini menjadi hal positif dan nilai plus Sriwijaya yang harus kami waspadai,” ungkap Iwan. (ik)
Discussion about this post