KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kabar adanya tiga anggota klaster (gugus, grup) peserta Itjima Ulama di Gowa, asal Kabupaten Barito Utara yang dinyatakan positif terkena virus corona atau covid-19, Sabtu (18/4), sangat menghentakkan warga di daerah ini.
Bagaimana sebenarnya kronologis sampai tiga orang anggota klaster Gowa dinyatakan positif covid-19? Berikut catatan KALAMANTHANA.
Sebanyak 13 orang asal Barut berangkat ke Gowa, Sulawesi Selatan mengikuti Ijtima Ulama, tetapi kegiatan tersebut dibatalkan oleh pemerintah, seiring mulai terjadinya pandemi corona. Para peserta kembali ke daerah masing-masing. Para peserta asal Barut diperkirakan tiba sekitar minggu pertana Maret 2020.
Tak muncul masalah apapun. Namun berhubung ada perkembangan di daerah lain menyangkut anggota klaster Gowa, akhirnya Pemkab Barut melalui Dinas Kesehatan memanggil 13 jemaah peserta Ijtima Ulama di Gowa untuk rapid test.
Pemanggilan melalui surat bernomor : 800/456-A/Diskes/IV/2020, tertanggal 3 April 2020, tertera, berdasarkan hasil tracing Tim Penyelidikan Epidemiologi (PE) Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara, bahwa terdapat 13 orang jemaah Kabupaten Barito Utara yang mengikuti kegiatan Ijtima Ulama Dunia 2020 di Gowa, Sulawesi Selatan.
Pemanggilan tersebut untuk pemeriksaan secara Rapid Test Diagnostic (RDT) atau pemeriksaan cepat diagnosa Covid-19.
Baca Juga: 3 Pasien Positif Covid-19 di Barito Utara, dari Kluster Gowa
Adapun kegiatan dimaksud akan dilaksanakan pada Senin (6/4/2020), pukul 09.00 WIB s/d selesai, bertempat di ruang Laboratorium RSUD Muara Teweh, Jalan Yetro Sinseng. Undangan panggilan ini ditandatangani Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barut Siswandoyo.
Apa hasil rapid test? Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Barut Siswandoyo, Selasa (7/4/2020), mengatakan sesuai dengan hasil pemeriksaan di RSUD Muara Teweh, Senin (6/4), sebanyak 12 orang yang diperiksa sehat secara fisik. Tak ada satupun yang mengarah ke gejala-gejala covid-19. “Tidak batuk, tidak demam, dan tidak sesak napas,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barut ini.
Tetapi ada tiga orang dinyatakan reaktif, atau dengan kata lain positif hanya berdasarkan hasil rapid test, sehingga harus dirujuk ke Palangka Raya untuk pemeriksaan dengan test swab polymerase chain reaction (PCR) atau reaksi berantai polimerase.
Kenapa hanya 12 orang yang dirapid test di Muara Teweh? Berdasarkan surat Plt Kepala Badan Kesbangpol Barut Masdulhaq kepada Bupati Nadalsyah dipaparkan bahwa yang berangkat ke Gowa sebanyak 12 orang, karena satu peserta batal berangkat. Saat kembali ke Muara Teweh, tersisa 11 orang, karena satu orang lagi pergi ke daerah lain, bukan ke Barut.
Adapun penambahan jumlah yang diperiksa di RSUD Muara Teweh menjadi 12 orang, karena ada tambahan satu orang anak dari anggota klaster, sesuai data yang dimiliki tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Barut.
Setelah 12 hari dirawat di RSUD Doris Sylvanus, tepatnya pada Savtu 18 April 2020 petang, hasil swab PCR test tiga anggota klaster Gowa keluar. Mereka positif dinyatakan sebagai pasien covid-19 oleh Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kalteng. Ketiganya berasal dari Kelurahan Lanjas (Muara Teweh), Kecamatan Teweh Tengah.(mel)
Discussion about this post