KALAMANTHANA, Sampit – Jajaran Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menyoroti kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terkait masih tingginya angka pengangguran dimasa-masa pandemi saat ini.
Kinerja instansi tersebut yang dinilai masih belum memberikan perubahan yang besar terkait nasib para pengangguran yang ada di Kotim ini ditambah menghadapi masa sulit seperti saat ini.
“Tentunya kita ingin mereka (Disnakertrans) kembali bekerja maskimal untuk membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran tersebut, lakukan terobosan-terobosan baru, kita tahu memang saat ini masa sulit, daerah dan negara menghadapi pandemi, namun mestinya ada solusi-solusi untuk menekan angka pengangguran ini agar tidak begitu baik secara signifikan,” ungkap Riskon Fabiansyah, Senin (14/12/2020).
Bahkan legislator muda Partai Golkar ini terus menekankan, dalam halnya pembinaan dan pemberdayaan tentunya instansi terkait memiliki peran dan tanggungjawab kepada semua lapisan masyarakat yang ada di Kotim ini.
“Agar kedepannya lapangan pekerjaan tidak semakin sulit diperoleh.Bayangkan saja berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yakni 455.409. Angka pengangguran pada 2018 menurut tingkat pendidikan yakni SMK sebesar 31,93%. Sedangkan SMA 21,29%, tamat SMP 18,78%, tamat SD 7,33%, dan tidak tamat SD 17,13%. Adapun yang lulus perguruan tinggi hanya 3,53%.ini sangat tinggi sekali dan akan terus bertambah, ditambah lagi masa pandemi ini, kita tentunya miris akan hal ini,”tegasnya.
Riskon juga mendorong agar pemerintah daerah mulai memperhatikan secara serius hal ini, sehingga nantinya hal-hal negatif yang rentan ditimbulkan akibat sulitnya mencari lapangan pekerjaan sampai dengan saat ini bisa dicegah.
“Lebih baik mencegah daripada mengobati, kalau ini dibiarkan terus menerus maka akan banyak yang justru melakukan hal negatif karena sulitnya lapangan pekerjaan, ini PR kita bersama,” tutupnya.
Discussion about this post