KALAMANTHANA, Sampit – Masalah defisit anggaran APBD Murni tahun-tahun sebelumnya bahkan hingga saat ini masih menjadi persoalan di lembaga legislatif, disisi lain terjadi defisit, dan juga rasionalisasi dampak dari virus Covid-19 yang kian berimbas pada pemangkasan anggaran oleh pihak eksekutif.
Menanggapi hal ini Wakil Ketua DPRD Kotim H.Rudianur menilai perlu adanya evaluasi terhadap beberapa item yang menurutnya bisa berdampak besar bagi APBD daerah kedepannya. Disisi lain dia menilai seperti pengadaan dan pemeliharaan mobil dinas (Mobdin) justru perlu dikaji ulang.
“Terutama yang perlu kita kaji dan harus di evaluasi yakni berkaitan dengan anggaran pemeliharaan mobil dinas, karena kami menilai anggarannya masih terlalu tinggi dan ini akan berpengaruh pada APBD daerah, apalagi ini zaman Covid-19,” Ujarnya Senin (04/01/2021).
Disisi lain legislator Partai Golkar ini juga memaparkan kondisi keuangan daerah saat ini belum bisa maksimal lantaran tidak seimbangnya dari sisi pendapatan, maupun akibat dari rasionalisasi untuk penanganan Covid-19 di.
“Sehingga keperluan yang tidak mendesak menimal harus dikurangi agar beban anggaran tidak terlalu tinggi. Kami juga sebelumnya meminta pihak eksekutif memberikan penjelasan secara rinci dan tertulis berkaitan dengan kondisi RAPBD setiap rencana pembahasan anggaran,” timpalnya.
Meskipun tidak menyebutkan secara rinci Rudianur memaparkan anggaran pemeliharaan mobil dinas tersebut hingga saat ini masih tergolong besar hingga mencapai angka ratusan juta pertahunnya.
“Kita tidak harus melihat dari sisi kebutuhan serta usia kendaraan itu sendiri dan menurut hemat kami, lebih baik kendaraan yang memakan anggaran besar pemeliharaan itu diganti baru saja dari pada memakan anggaran besar,”tutupnya.(drm)
Discussion about this post