KALAMANTHANA, Sampit – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kotawaringin Timur (Kotim) Dadang Siswanto SH angkat bicara terkait soal penerapan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dinilai masih belum tepat digunakan di daerah ini.
Bukan tanpa alasan, legislator PAN ini menekankan, penerapan zonasi masih terkendala akibat jumlah dan sebaran sekolah yang masih belum merata. Disisi menurutnya, falsilitas penunjang pendidikan di sekolah daerah zonasi yang sudah ditentukan dianggap belum lengkap dan persoalan akreditasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas di daerah pedalaman itu sendiri.
“Memang kalau kita kaji, sistem zonasi ini belum kami rasa masih tidak tepat diterapkan di Kotim. Menurut kami banyak sekali alasannya, baik itu dari sekolahnya yang masih belum berstatus negeri misalnya, atau keinginan calon siswa untuk meningkatkan kualitas keilmuan yang dituntutnya misalnya harus mencari sekolah yang favorit atau terakreditasi,” papar Dadang Jumat (02/07/2021).
Disamping itu Dadang juga menegaskan, Kotim tengah memasuki tahapan PPDB yang terbagi menjadi empat jalur. Yakni jalur zonasi, prestasi, afirmasi dan pindah tugas orang tua. Hal ini menurutnya bisa saja menjadi kendala besar dan konflik berkepanjangan nantinya apabila sistem tersebut tidak berjalan sesuai dengan alurnya.
“Bahkan tidak jarang calon peserta didik dinyatakan tidak lolos seleksi PPDB lantaran jarak rumah dengan sekolah melewati batas jarak yang sudah ditetapkan, hal kecil seperti ini justru akan mendatangkan permainan nantinya ujung-ujungnya terjadi pungli atau lainnya,”timpalnya.
Bahkan dia juga menjelaskan, semestinya penerapan sistem zonasi itu harus melalui dasar kajian mutlak sarana dan prasarana atau falsilitas penunjangnya terlebih dahulu, sehingga notabenenya saat ini tidak menjadi persoalan utama bagi masyarakat.
“Kita bicara aturan terkait zonasi ini, sedangkan sekolah di Kotim ini saja masih banyak yang kekurangan fasilitas penunjang pembelajaran,maupun hal yang memang harus di utamakan misalnya komputer atau kelengkapan lainnya yang bisa diandalkan,” tutupnya. (Sudarmo)
Discussion about this post