KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen untuk menurunkan angka stunting dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp26,8 miliar pada 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk program intervensi yang menyasar 17 kelurahan di lima kecamatan di kota tersebut.
Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangka Raya, Luis Eveli, masalah stunting dianggap sebagai isu kesehatan yang mendesak dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Dalam sebuah rapat koordinasi lintas sektor yang digelar di Swiss-Belhotel Palangka Raya, ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat guna mempercepat penanganan masalah stunting.
Luis juga mengungkapkan bahwa Pemko Palangka Raya menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 12,39 persen pada tahun depan. Untuk itu, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap efektivitas program yang telah dijalankan dan memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Mari bersama-sama memastikan setiap anak di Palangka Raya dapat tumbuh sehat. Penurunan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga masyarakat,” ujar Luis.
Melalui langkah-langkah strategis ini, Pemko Palangka Raya berharap dapat mempercepat upaya penurunan stunting serta memastikan anak-anak di wilayah tersebut mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Perubahan angle ini lebih menyoroti komitmen dan langkah-langkah Pemko Palangka Raya dalam mengatasi stunting serta pentingnya kerja sama lintas sektor, dengan menekankan pada target konkret dan upaya evaluasi yang lebih terarah. (bs)
Discussion about this post