KALAMANTHANA, Muara Teweh – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Barito Utara, Jamilah, menyatakan pentingnya dukungan berkelanjutan terhadap upaya Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara (Disdik Barut) dalam menciptakan sekolah bebas kekerasan.
Meskipun sosialisasi Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang dilaksanakan pada Sabtu (8/2/2025) di Balai Antang Muara Teweh menjadi langkah awal yang positif, Jamilah mengingatkan bahwa masih ada tantangan besar yang harus dihadapi untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang aman.
“Langkah Disdik Barut ini sudah sangat baik, tapi tidak bisa berhenti hanya dengan sosialisasi. Tantangannya adalah bagaimana memastikan bahwa semua pihak, terutama pendidik, terus berkomitmen untuk mencegah dan menanggulangi kekerasan di sekolah,” kata Jamilah.
Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kapasitas pendidik dalam memahami dan menangani masalah kekerasan secara tepat.
Menurutnya, meski sudah ada TPPK di setiap sekolah, pelatihan yang berkelanjutan bagi pendidik tetap diperlukan agar mereka mampu menjadi garda terdepan dalam mencegah kekerasan. Jamilah juga menyoroti pentingnya penguatan mekanisme pengaduan yang mudah diakses oleh semua pihak, agar laporan kekerasan bisa segera ditangani dengan efektif.
Selain itu, Jamilah berharap bahwa kebijakan yang tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 dapat diimplementasikan dengan baik dan benar-benar memberikan dampak positif, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi kualitas pendidikan di Barito Utara.
“Kami di DPRD Barut siap mendukung penuh, namun ini adalah kerja bersama yang memerlukan sinergi antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat,” tambahnya.
Dengan harapan yang tinggi, Jamilah optimistis bahwa dengan usaha yang berkelanjutan, program ini akan membawa perubahan nyata dan mewujudkan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan bebas kekerasan bagi seluruh warga pendidikan di Barito Utara. (sly)
Discussion about this post