KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalteng akhirnya menunda pengosongan paksa lahan pembangunan Balai Adat di Jalan Melati, Kuala Kapuas, yang saat ini masih ditempati warga. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan beberapa permintaan warga, Kamis (27/2/2025).
Salah satu permintaan yang disetujui adalah memberi kesempatan bagi warga untuk membongkar bangunan secara mandiri serta memastikan mereka mendapatkan tempat tinggal yang layak.
“Tadi ada beberapa permintaan yang nantinya akan kami ajukan kepada pemerintah daerah. Beberapa hal kecil bisa kami bantu sebagai bentuk tali asih,” ujar Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kapuas, Appolonia Septedy.
Baca Juga: Pengosongan Lahan Pembangunan Balai Adat di Jalan Melati Kapuas Berjalan Alot
Pemerintah Kabupaten Kapuas pun memberikan tenggat waktu beberapa hari ke depan bagi warga untuk melakukan pembongkaran mandiri.
“Dalam rapat kesepakatan tadi, disepakati bahwa pada Senin mendatang lokasi pembangunan Balai Adat harus sudah kosong,” tegas Appolonia.
Saat ini, terdapat dua bangunan yang pembongkarannya masih ditunda. Sementara itu, satu bangunan kosong telah dibongkar menggunakan alat berat.
Seperti diberikan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, melakukan pengosongan lahan untuk pembangunan Balai Adat di Jalan Melati, Kuala Kapuas, pada Kamis (27/2/2025).
Namun, upaya tersebut berlangsung alot karena warga yang menempati lahan menuntut kompensasi sebelum proses pengosongan dilakukan.
Pemkab Kapuas bersama pihak kepolisian dan TNI berusaha melakukan pendekatan persuasif kepada warga.
Kegiatan pengosongan dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Petugas mendatangi lokasi yang masih ditempati oleh dua kepala keluarga.
Saat tiba di lokasi, petugas berdialog dengan warga untuk mencari solusi, namun hingga siang hari belum ditemukan titik temu.
Hingga pukul 12.00 WIB, proses pengosongan dan penertiban lahan untuk pembangunan balai adat tersebut masih tertunda.
Dari pantauan di lokasi, petugas tetap siaga menunggu instruksi selanjutnya, sementara satu unit alat berat yang disiapkan untuk eksekusi juga masih berada di lokasi. (fan)
Discussion about this post