KALAMANTHANA, Pulang Pisau – Untuk memperkuat ideologi Pancasila, anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Asdy Narang terus memaksimalkan sosialisasi 4 pilar berbangsa yang menjadi salah satu kewajiban Anggota DPR/MPR RI.
Kalau kegiatan sosialisasi empat pilar sebelumnya dilaksanakan di kota-kota kabupaten, saat ini sosilisasi yang bertujuan untuk memperkuat ideologi Pancasila untuk memperkokoh penyelenggaraan negara tersebut dilaksanakan oleh Asdy Narang di Desa Mentaren, Kecamatan Kahayan Hilir, Pulang Pisau, Kamis (4/4/2019).
Dalam paparannya dijelaskan, dari berbagai bangsa menunjukkan bahwa tidak ada bangsa yang besar yang tidak bertumpu pada ideologi yang mengakar pada nurani rakyatnya. Ideologi menjadi dasar sekaligus penuntun arah sebuah bangsa dalam meraih kebesaran masing-masing. Ideologilah yang menjadi motif sekaligus penjaga harapan bagi rakyatnya. Dan, harapan adalah salah satu kekuatan yang mampu memelihara daya juang sebuah bangsa.
Harapan juga dibangun dari sebuah ideologi akan mempunyai kekuatan yang maha dahsyat bagi bangsa ini untuk keluar dari keterpurukannya dan mencapai kejayaannya.
Pelajaran dari perjalanan pemerintahan negara saat ini, membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk berbenah diri, pertama dan terutama bagaimana belajar lagi dari sejarah sehingga Pancasila sebagai ideologi negara dapat membimbing dan atau mengarahkan kembali dalam peningkatan ekonomi khususnya sebagai upaya mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Legislator muda dan bersih asal Kalteng ini juga mengatakan, nilai-nilai Pancasila menjadi modal yang substansial dalam suatu proses pembangunan. Bangsa Indonesia amat memandang krusial prinsip-prinsip yang harus dipikirkan sejak Pancasila itu menjadi ideologi, oleh karena menyangkut tidak hanya bagaimana menempatkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri, namun menyangkut persoalan paradigmatik yang sangat mendasar dalam melihat setiap proses pembangunan secara terencana.
Saat ini kata Asdy Narang yang kembali maju mencalon anggota DPR RI ke tiga periode, trisakti adalah ajimat perjuangan yang digagas Bung Karno tahun 1964, merupakan kristalisasi dari dialektika berpikir Bung Karno dengan realitas sejarah panjang perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
Oleh sebab itu, sangatlah penting sekarang ini para pemimpin, dan komponen-komponen bangsa memantapkan reaktualisasi ideologis yang lebih operasional dengan menjadikan trisakti sebagai strategi politik dalam merajut terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan.
“Ketahanan ideologi Pancasila dari rongrongan ideologi-ideologi lain di dunia ini, adalah merefleksikan dan mewujudkan nilai-nilai ideologi tersebut dalam penyelenggaraan pemerintahan yang dibingkai dengan substansi nilai-nilai ideologi Pancasila tersebut. Sehingga tampak dari dalam dan luar bahwa program-program pembangunan dalam segala bidang, memang merupakan pengejawantahan dari ideologi Pancasila,” tambah Asdy Narang. (ss)
Discussion about this post