KALAMANTHANA, Sampit – Masih mahalnya harga eceran Gas Elpiji 3 Kilo Gram di Kotawaringin Timur membuat legislator yakni H.Abdul Kadir yang saat ini duduk di Komisi I DPRD Kotim itu angkat bicara.
Bahkan dia mengkritik keras terkait kinerja pihak PT Pertamina selaku Distributor gas bersubsidi tersebut di Kotim ini yang mana dinilai lemah dalam segi kontrol dan juga pengawasan terkait hal ini.
“Harus berapa kali lagi kita lakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa waktu lalu sudah jelas dari hasil rapat dan di jadikan rekomendasi dewan untuk semua pihak terutama pihak Pertamina, namun tidak ada tindak lanjut,” ujar Abdul Kadir Selasa (05/01/2021).
Disisi lain Abdul Kadir yang menegaskan dirinya sudah melakukan survei di lapangan terkait masih mahalnya harga jual gas elpiji tabung 3 kilo ini menegaskan, bukan soal kelangkaan namun mahalnya harga elpiji hingga saat ini karena lepasnya kontrol dan pengawasan.
“Saya sudah kontrol tidak hanya kawasan Baamang saja bahkan Ketapang saja untuk wilayah perkotaan bukan langka tetapi sengaja di langkakan sehingga nilai jualnya semakin mencekik di pasaran terutama di kalangan pengecer,” paparnya.
Diapun menjelaskan, kedepan pihaknya bersama komisi yang membidangi akan sidak dilapangan serta melakukan pemanggilan kembali kepada pihak Pertamina termasuk pihak SPBU atau agen terkait hal ini.
“Kami akan koordinasi dengan pihak komisi II dalam hal ini, tentunya perlu sidak lapangan kembali sehingga melahirkan solusi dan juga dampak positif bagi masyarakat kedepannya,” tutupnya.(drm)
Discussion about this post