KALAMANTHANA, Sampit – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Abdul Kadir kembali mengajak, pemuda di Kotim tidak melupakan kesenian khas daerah serta budaya yang sudah ada dan diwariskan secara turun temurun.
Dia bahkan menilai selama ini sudah tergolong banyaknya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya juga di Kotim tidak jarang menjadi kegemaran untuk kaum muda. Namun demikian dia berpesan, jangan sampai melupakan budaya sendiri sehingga perlu mendorong kaum muda mudi untuk melestarikan.
“Tidak masalah dengan budaya asing yang masuk dan disukai oleh para pemuda, namun tentu budaya sendiri juga harus dilestarikan. Jangan sampai karena adanya budaya asing, budaya yang sudah ada malah hilang dan tidak ada generasi penerusnya yang diwariskan,” Ujarnya Jumat (05/02/2021).
Dikatakan Legislator Partai Golkar ini, jika tidak dilestarikan sejak dini, dia khawatir justru generasi muda tidak lagi mengenal jati diri daerah atau kampung halamannya. Sehingga pada akhirnya kesenian dan budaya daerah akan punah tergerus oleh waktu.
“Generasi muda di Kotim harus cinta dan peduli, terhadap salah satunya tarian daerah Kalimantan Tengah (Kalteng) yakni tarian mandau, kemudian bahasa daerah dayak ngaju atau bahasa Sampit dan masih banyak lagi kesenian lainya yang sudah hampir dilupakan oleh generasi sekarang,” tegasnya.
Disisi lain dia juga menekankan, banyak budaya atau khas daerah yang wajib untuk dipertahankan dan dikembangkan terutama oleh generasi muda sekarang.
“Saya mendorong sekolah yang ada di Kotim mengajarkan para siswanya terkait seni dan budaya daerah, sejarah nenek moyang suku kita dulu, dan juga berkaitan dengan budaya dan tradisi yang sudah menyatu dengan alam,” tutupnya.(drm)
Discussion about this post