KALAMANTHANA, Sampit – Ketua Komisi II DPRD Kotim Darmawati kembali mendorong pemerintah kabupaten setempat untuk mengembangkan sektor usaha peternakan ayam sendiri. Menurutnya potensi usaha tersebut sangat besar untuk meningkatkan PAD kedepannya.
“Selama ini daerah kita ini sangat tergantung dengan pasokan dari luar. Contohnya saat terjadi banjir di sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah saat ini pasokan ayam dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan tersendat hingga berpengaruh terhadap harga,” ungkapnya Sabtu (20/11/2021)
Bahkan dia juga menegaskan, banyak masyarakat yang mengeluhkan kondisi banjir terjadi seperti sekarang ini berimbas terhadap harga ayam.
“Contohnya saja harga ayam, dari harga biasanya Rp 34.000 ribu, kini harga ayam bisa mencapai Rp 40.000 sampai 45.000 per kilogram. Ini sebenarnya peluang usaha, bagi pemerintah daerah terutama instansi terkait bisa melirik potensi usaha ini,” Timpalnya.
“Disisi lain dia juga menjelaskan,salah satu dampak banjir yang dirasakan yakni harga ayam. Jika suplai ayam dari Kalsel tersendat alias macet, maka harga ayam bisa meroket.
“Hal inilah yang harus diantisipasi oleh pemerintah daerah agar harga kebutuhan di daerah bisa stabil, salah satunya harga ayam di daerah kita ini,”tutupnya. (drm)
Discussion about this post