KALAMANTHANA, Sampit – Ketua Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rimbun meminta agar pihak Pemerintah Daerah lebih serius dalam memperhatikan maupun mendukung kemajuan seni bela diri kuntau yang sejauh ini semakin menonjol di kabupaten setempat.
“Tentunya kami berharap pemerintah kit lebih serius lagi memperhatikan seni bela diri di daerah ini, karena ini adalah salah satu jati diri suku Dayak,terutama di Kotim ini, yang menurut kami sangat wajib untuk dikembangkan dan dilestarikan,”ungkapnya Senin (04/04/2022).
Bahkan dia menegaskan, langkah-langkah strategis untuk mengembangkan potensi tersebut harus benar-benar dilaksanakan agar Seni bela diri yang merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang suku Dayak tersebut tidak punah.
Baca Juga: Kendaraan Pelat Luar Dinilai Jadi Biang Kerok Kerusakan Jalan di Kotim
“Bukan hanya dijadikan bahan peninggalan terhadap anak cucu kelak, tetapi menjadi suatu keharusan, karena seni bela diri kita ini adalah seni yang sudah menjadi bahan dasar budaya daerah, yang juga identik hubungannya dengan beragam tradisi di daerah ini, harus kita jaga dan tetap dilestarikan,” timpalnya.
Rimbun juga sangat menyayangkan, selama ini menurutnya pihak pemerintah daerah melalui instansi terkait yakni Pariwisata masih minim dalam memperhatikan seni tersebut. Bahkan hal itu dibuktikan dengan tidak adanya wadah atau tempat atau sejenis pedepokan khusus yang menjadi wadah menampung minat maupun bakat para pesilat atau pelaku seni bela diri dimaksud.
“Dengan adanya pedepokan khusus itu nantinya maka para pendatang yang ingin mengetahui tentang suku Dayak tidak jauh-jauh lagi datang ke desa-desa, terutama di bidang seni bela diri maupun lainnya,” timpalnya.
Rimbun bahkan berpesan, agar dalam konteks ini pihak instansi terkait tidak pilah pilih dalam melestarikan budaya dan tradisi di daerah ini yang mana merupakan wujud asli dari jati diri daerah. Sehingga menurutnya sudah sewajarnya harus diberdayakan.
“Peningkatan wisata daerah tanpa menimbulkan budaya dan tradisi suatu daerah itu sendiri, maka akan percuma jadinya, destinasi wisata itu bisa laku kalau bersinergi dengan identitas suatu daerah itu sendiri, kita contohkan Bali saja yang dikenal hingga manca negara karena jualan wisatanya jelas, dan tidak meninggalkan eksistensi budaya maupun tradisinya hingga pada tingkat seni lainnya yang merupakan wujud wajah Bali itu sendiri,” tutupnya.(Oktavianus)
Discussion about this post