KALAMANTHANA, Muara Teweh – Memasuki hari ketiga luapan anak Sungai Barito (Montallat) menenggelamkan 16 desa di wilayah Kecamatan Gunung Timang Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
“Semua desa masih terendam banjir dengan tingkat ketinggian yang bervariasi dan akses menuju sejumlah desa masih lumpuh karena jalan teredam banjir antara satu hingga tiga meter,” kata Camat Gunung Timang Setiazid ketika dihubungi melalui telepon dari Muara Teweh, Jumat pagi.
Setiazid mengatakan, ketinggian banjir di sejumlah desa di pedalaman Sungai Montallat atau wilayah hulu sudah mulai surut namun jalan dan akses menuju desa tersebut masih lumpuh dengan ketinggian banjir antara 1 hingga 2 meter, desa-desa itu antara lain Batu Raya I dan Batu Raya II, Pelari, Tongka, Siwau, Payang Ara, Sangkorang, Jaman dan Kandui.
Camat Gunung Timang mengatakan, kondisi ruas jalan negara Muara Teweh – Banjarmasin atau di kilometer 60 yang sejak Kamis sore sampai tengah malam sempat terganggu karena ketinggian air antara 60-70 centimeter, terutama sepeda motor dan mobil rendah (sedan) tidak bisa melewati kawasan banjir sepanjang satu kilometer itu.
Kata Setiazid, desa yang berada di hilir yang merupakan desa terparah terendam banjir bandang karena air mengalir ke hilir yakni Desa Malungai, Rarawa, Ketapang, Walur, Baliti dan Majangkan dengan ketinggian banjir sekitar tiga meter.
“Banjir bandang ini lambat surutnya, karena Sungai Barito juga naik, sehingga aliran sungai tertahan sungai besar itu” katanya.
Pada Kamis sore hingga malam pengguna jalan terpaksa menunggu untuk melewati banjir sehingga terjadi antrean relatif panjang baik yang mau ke luar daerah maupun ke Muara Teweh.
Saat ini transportasi yang melintasi ruas jalan negara Muara Teweh – Banjarmasin di kilometer 60 atau di Desa Kandui hanya bisa dilalui mobil truk atau sejenisnya, sedangkan untuk kendaraan roda dua dan mobil sedan atau mobil rendah tidak bisa melewati jalan tersebut.
Banjir di ruas jalan tersebut pada Jumat pagi dengan ketinggian sekitar 20 Cm, namun sudah bisa dilewati kendaraan bermotor seperti roda dua maupun mobil.
“Meski banjir yang menutup ruas jalan itu sudah mulai surut, namun jalan masih terendam banjir, kita harapkan sore nanti bertambah surut,” ujarnya, Sementara pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Barito Utara telah mendirikan tenda posko untuk penanggulangan banjir di wilayah Gunung Timang karena sejumlah desa masih terendam banjir.
“Pihak BPBD mendirikan posko di dekat Puskesmas Kandui,” ujarnya.
Saat ini masih belum diketahui berapa nilai kerugian akibat banjir yang dipastikan meredam ratusan rumah warga, kebun dan sarana lainnya.