KALAMANTHANA, Nunukan – Konsulat RI Tawau Negeri Sabah, Malaysia menyatakan kondisi kesehatan warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban tembak penyanderaan Abu Sayaf di perairan Filipina masih memprihatinkan.
“Saya sudah mengecek WNI korban tembak Abu Sayaf di Rumah Sakit Tawau (Malaysia) belum stabil akibat luka parah yang dideritanya,” ungkap Konsul RI Tawau, Abdul Fatah Zainal melalui sambungan telepon dari Nunukan, Selasa (19/4/2016).
Ia mengutarakan, Konsulat RI Tawau terus memantau perkembangan kesehatan Lambos Simanungkalit, anak buah kapal (ABK) kapal tugboat TB Henry/Barge Christy yang tertembak tersebut di Rumah Sakit Tawau.
Abdul Fatah Zainal menyatakan, luka parah yang diderita ABK tersebut pada bagian ketiak kiri tembus dada itu menyebabkan kondisinya belum stabil sehingga butuh perawatan lebih intensif lagi sambil melakukan komunikasi dengan aparat kepolisian Malaysia yang berhasil menyelamatkannya pada kejadian yang berlangsung 15 April 2016 sekitar pukul 18.32 waktu setempat itu.
Menurut Konsul RI Tawau, Lambos Simanungkalit berhasil diselamatkan aparat kepolisian Malaysia (Esscom) saat berlangsung penyanderaan oleh kelompok bersenjata Filipina dalam perjalanan pulang menuju Kota Tarakan, Kalimantan Utara tepatnya di Pulau Ligitan (Malaysia) pada posisi 4.31.26.N dan 119.00.00 E atau sekitar 15 mil sebelah timur Tawau.
Ketika diselamatkan bersama lima ABK lainnya yakni Yohanis Serang, Sembara Oktapian, Leonard Bastian, Rohaidi dan Royke Fransy Montolalu itu, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tawau untuk mendapatkan perawatan medis atas luka yang dialaminya itu, sebut Abdul Fatah Zainal.
Ia menegaskan, apabila korban Lambos Simanungkalit telah pulih maka pihak Konsulat RI Tawau akan berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia untuk proses selanjutnya. Empat korban yaitu Moch Ariyanto Misnan, Lorens MPS, Dede Irfan Hilmi dan Samsir yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf belum diketahui keberadaannya. (ant/akm)