KALAMANTHANA, Muara Teweh – Masyarakat Barito Utara, Kalimantan Tengah, menjerit karena pemadaman bergilir yang dilakukan PLN akan diperpanjang. Mereka berharap ada solusi yang pasti dari pemangku kepentingan.
Masyarakat Barito Utara berharap mesin Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Blok Bangkakai di Desa Karendan Kecamatan Lahei segera beroperasi karena Pembangkit Listrik Tenaga Diesel milik PLN rusak sehingga terjadi pemadaman secara bergilir.
“Apalagi saat PLN memperpanjang pemadaman bergilir sehingga aktivitas masyarakat sangat terganggu,” kata Syahbana warga Muara Teweh, Selasa (19/4/2016).
Dia meminta pemerintah daerah dan PLN segera menyelesaikan persoalan ganti rugi tanam tumbuh milik warga yang terkena lintasan jalur transmisi kabel Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kilo volt di Kecamatan Gunung Timang yang jaringan PLTMG Blok Bangkanai.
“Masyarakat yang kena ganti rugi juga diharapkan mau mengerti dengan nilai ganti rugi yang sesuai aturan berlaku demi kepentingan hajat hidup orang banyak dan sehingga kita cepat bisa menikmati listrik PLTMG,” katanya.
Manajer PT PLN Muara Teweh, Tatok Winarko mengakui saat ini pihaknya kembali memperpanjang pemadaman bergilir mulai Selasa (19/4) sampai 31 Mei 2016 akibat kerusakan beberapa unit mesin PLTD yang cukup parah.
“Kami mohon maaf kepada warga Muara Teweh apabila dalam beberapa hari ini dan kedepan terjadi pemadaman yang cukup banyak serta diluar jadwal yang ada, karena defisit listrik semakin membesar,” katanya.
Untuk mengatasi pemadaman bergilir akan dilakukan pemindahan mesin DAG daya 500 kilowatt dari PLN Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya dana pekan ini. Di samping itu akan disewa pembangkit PGL sebesar 2 megawatt yang harus terealisasi sebelum bulan puasa atau awal Juni 2016.
“Saat ini kita upayakan melakukan perbaikan semaksimal mungkin mesin yang ada agar pemadaman bisa berjalan sesuai jadwal sambil menunggu PLTMG Bangkanai beroperasi atau tambahan mesin sewa masuk Muara Teweh,” katanya.
Tatok mengatakan saat ini pembangunan transmisi SUTT dari Muara Teweh-Buntok Kabupaten Barito Selatan masih tersisa 20 buah yakni di wilayah Muara Teweh ada enam titik sedangkan wilayah Barito Selatan sebanyak 14 tapak.
“Berkurangnya jumlah titik di wilayah Barito Utara ini berkat mediasi yang dilakukan Bupati Barito Utara, Wakil Bupati Ompie Herby, Sekda Jainal Abidin dan seluruh forum komunikasi pimpinan daerah setempat,” kata Tatok.
Untuk melakukan pembangunan transmisi listrik dari Muara Teweh – Buntok dikerjakan dengan target selama lima pekan sejak 25 April 2016 dan diharapkan berjalan dengan lancar.
“Kalau transmisi Muara Teweh-Buntok selesai dikerjakan maka diharapkan awal Juni 2016 PLTMG Bangkanai sudah beroperasi untuk menerangi dua kabupaten, sedangkan transmisi Buntok-Tanjung, Kalimantan Selatan dijadwalkan September nanti,” jelas dia. (ant/akm)