KALAMANTHANA, Penajam – Peluncuran program Satu Juta Nelayan Berdaulat di bawah koordinator Kementerian Bidang Kemaritiman pada Senin (8/4/2019) beberapa waktu lalu didukung penuh Bupati Penajam Paser Utara (PPU) , Abdul Gafur Mas’ud (AGM).
AGM menyebutkan sebagian wilayah PPU merupakan pesisir yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai nelayan. “Kita sangat mendukung program ini. Semoga program tersebut juga bisa berdampak positif untuk kesejahteraan nelayan yang ada di Kabupaten PPU ke depannya,” kata AGM usai peluncuran program 1 juta nelayan berbasis teknologi 4.0 ini.
AGM yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) ini menyampaikan melalui program itu, nelayan akan dikenalkan dengan teknologi dan diharapkan dapat menjadi solusi sektor maritim di era Revolusi Industri 4.0. Sebab, para nelayan saat ini kesulitan dalam mengakses keberadaan ikan secara akurat, real time dan murah.
“Hal ini membuat ikan hasil tangkapan nelayan cepat membusuk, dan harga jual ikan yang murah di kalangan tengkulak,” ungkapnya.
Tak hanya itu, sambungnya, nelayan tradisional yang ada di PPU juga sebagian besar masih terkendala dengan minimnya sinyal di laut. Hal ini juga tak jarang mengakibatkan maraknya kecelakaan saat melaut.
“Dengan ada program ini, kita berharap para nelayan mendapat dukungan teknologi berupa aplikasi Fish On, yaitu aplikasi berbasis android dengan fitur pencarian ikan, pengawetan ikan, penjualan ikan, komunikasi/chatting, pencatatan hasil tangkapan ikan, panic button untuk permintaan bantuan dalam kondisi darurat, fitur pembayaran elektronik dan fitur belanja kebutuhan sehari-hari yang terhubung dengan koperasi nelayan,” papar AGM.
Untuk diketahui, program ini diluncurkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, program ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kekayaan laut Indonesia menurut data UNDP pada tahun 2017 sebesar US$2,5 triiun per tahun dan baru dapat dimanfaatkan sebesar 7 persen karena minimnya teknologi Jumlah nelayan Indonesia yang berjumlah 2,7 Juta menurut data KKP 2017.
“Program Satu Juta Nelayan Berdaulat bertujuan meningkatkan kedaulatan ekonomi nelayan Indonesia melalui dukungan teknologi 4.0, meningkatkan tingkat pemanfaatan sumber daya laut dari 7 persen menjadi minimal 17 persen, mengurangi angka kemiskinan nasional hingga 25 persen, dan meningkatkan kedaulatan maritim Indonesia dengan melibatkan nelayan sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan negara,” ungkapnya.
AGM mengatakan progran nelayan berdaulat berbasis teknologi merupakan sejarah baru di Indonesia. Program tersebut juga menjadi sangat penting mengingat perkembangan teknologi yang telah masuk kesemua sendi kehidupan manusia termasuk mewarnai kehidupan nelayan.
“Masuknya teknologi adalah sebuah keniscayaan, oleh karena itu perlu mendorong adaptasi nelayan terhadap perkembangan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan itu sendir, ” kata AGM.
Lanjutnya, Aspeksindo adalah mitra pemerintah pusat dan daerah dalam rangka memajukan kemaritiman bangsa indonesia yang merupakan negara bahari. Selain itu aspeksindo sebagai bagian dari pemerintah tentu memiliki kewajiban memfasilitasi dan mengkomonikasikan program ini keseluruh anggota Aspeksindo dan nelayan binaan pemerintah daerah dengan ciri khas pesisir dan kepulauan sesuai target pemerintah yaitu 1 juta nelayan berdaulat mengikuti program ini hingga akhir 2019.
“Diharapkan dengan hadirnya program ini tentu akan memberikan setidaknya tiga D yaitu dukungan teknologi dan pemasaran laut, dukungan akses permodalan dan dukungan pemberdayaan,” pintanya. (adv/humas6/hr)
Discussion about this post