KALAMANTHANA, Banjarmasin – Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalimantan Selatan HM Tambrin mengungkapkan, pihaknya siap menurunkan para ulama untuk membantu sosialisasi memerangi radikalisme.
“Kami siap membantu mensukseskan kegiatan sosialisasi memerangi radikalisme yang akan dilangsungkan pihak kepolisian, kami siap mengundang pimpinan pondok pesantren dan alim ulama,” katanya di Banjarmasin, Kamis.
Dia menyatakan itu saat menerima kunjungan tim Polda Kalsel dan Mabes Polri terkait rencana pemerintah melakukan kegiatan sosialisasi memerangi radikalisme yang rencananya digelar pada Maret dan April nanti.
“Ini adalah kegiatan yang baik dan mulia, kita pasti sangat membantu, demikian juga para ulama kita,” ucapnya.
Sebab, ungkap Tambrin, prilaku radikalisme di negara ini sudah mengganggu persatuan dan kesatuan republik ini, bahkan sudah melenceng dari ajaran agama.
“Sebab agama kita Islam tidak mengajarkan adanya tindak kekerasan, agama kita mengajarkan kasih sayang dan toleransi,” terangnya.
Bagi dia, langkah pemerintah mensosialisasikan peperangan terhadap radikalisme ini sangat bagus dan harus didukung, ini demi terciptanya keamanan dan kedamaian semua umat, sebab negara ini terus dirundung aksi terorisme.
“Kita harap dengan kegiatan ini akan membuka kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan dan kedamaian, tidak ada lagi aksi-aksi telorisme, juga ajaran sesat,” paparnya.
Sementara itu, Kanit 3 Subdit Kamneg Dit Intelkam Polda Kalsel Kompol Iwayan Suwardiasa menjelaskan, maksud kedatangannya timnya dengan tim Mabes Polri ke Kemenag Kalsel dalam rangka koordinasi rencana kegiatan sosialisasi tingkat Provinsi terkait masalah radikalisme yang rencanya akan dilaksanakan bulan Maret atau April mendatang. “Kami sangat berterima kasih atas penyataan siap membantu oleh pihak Kemenag Kalsel untuk dapat menghadirkan para ulama dan peserta terkait kegiatan tersebut nantinya,” katanya.
Selanjutnya mereka menyarankan kepada jajaran Kemenag Kalsel agar dapat memberikan dukungan dalam rangka memerangi radikalisme melalui program kegiatan terkait masalah radikalisme tersebut.