MENTERI Pariwisata Arief Yahya sedikit membocorkan rencana besarnya untuk mendongkrak peningkatan arus wisatawan ke Tanah Air. Apa itu? Dia menyebutkan akan memainkan peran digital marketing.
“Saya ingin digital marketing kita menjadi yang terbaik di dunia. Saya sudah menemukan konsepnya, mudah-mudahan April sudah bisa menemukan bentuknya, baru kita launching,” sebut dia.
Apakah itu terkait kerjasama dengan mesin pencari (search engine) Google dan Baidu Browser khusus China? Atau terkait kerjasama dengan Trip Advisor, yang menjadi acuan bagi travelers dunia? “Kalau itu sudah running. Yang kami rancang ini lebih dahsyat dari itu. Sudah masuk ke selling,” jawabnya.
Untuk menembus 20 juta wisman di 2019, kata dia, tidak bisa dengan cara-cara biasa. Tidak cukup dengan modal marketing dan pengembangan destinasi yang linear. Membutuhkan sesuatu yang baru, yang belum dimiliki oleh manapun. “Yakni digital marketing, membuat platform market place baru, yang bisa diakses darimana saja dan kapan saja,” ucap peraih Men’s Obsession 2015 dan 2016 ini.
Era digital itu, kata dia, tidak bisa dilawan. Sebuah keniscayaan, yang cepat atau lambat akan terjadi. Karena itu, cara yang paling cerdas adalah menjemput masa depan dengan digital marketing.
Dia pernah diprotes oleh asosiasi travel operator dan traver agent konvensional, karena melempar ide ini. “Tetapi sekali lagi, teknologi tidak bisa dilawan, kreativitas tidak bisa dibendung, digital tidak bisa ditunda. Dalam persaingan ke depan, yang cepat dan sigap akan mengalahkan yang besar dan lambat,” kata dia.
Lalu bagaimana bentuk market place itu? Kemenpar akan membuat semacam mall, atau pasar, atau lapak paket-paket wisata ke Indonesia. Sebut saja itu market place, di mana isinya adalah industri yang bergerak di inbound, untuk memasarkan paket wisata ke Indonesia. Industri akan bersaing membuat paket-paket yang menarik, sehingga ada ribuan paket tour ke berbagai destinasi di Indonesia, di dalam wadah itu.
Kemenpar akan mempromosikan market place itu ke semua kanal, baik media, own media, social media maupun endorser media. Digencarkan ke mancanegara dan nusantara. Orang dengan mudah akan bisa mengakses paket-paket itu melalui telepon selulernya. Ke mana saja, kapan saja, dengan banyak pilihan harga, pilihan layanan, sampai ke skema pembayaran. “Orang semakin mudah ke berbagai destinasi di Indonesia,” ujarnya.
Lalu, bagaimana mekanismenya bagi industri? “Tunggu saja tanggal mainnya,” jelas dia menutup bocoran itu. (*)