KALAMANTHANA, Muara Teweh – Hanya seminggu Kecamatan Gunung Timang terbebas dari banjir. Kini, sejumlah desa di kecamatan wilayah Barito Utara, Kalimantan Tengah, itu kembali terendam banjir akibat meluapnya Sungai Montallat.
“Banjir bandang ini mulai terjadi Minggu siang hingga malam ini merendam sejumlah desa di kecamatan Gunung Timang,” kata seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Barito Utara, Rizali Hadi ketika dihubungi saat berada di Desa Kandui Kecamatan Gunung Timang, Minggu (3/4/2016) malam.
Banjir kini merendam sebagian wilayah Desa Kandui ibu kota Kecamatan Gunung Timang, bahkan ruas jalan negara Muara Teweh-Banjarmasin kilometer 60 juga sudah mulai terendam banjir di tiga titik yakni dengan ketinggian banjir antara 30 sentimeter sampai 80 Cm.
Banjir bandang ini telah merendam 15 dari 16 Desa di Kecamatan Gunung Timang sepanjang Sungai Montallat dengan ketinggian air antara 1-1,5 meter di antaranya Pelari, Tongka, Siwau, Payang Ara, Sangkorang, Jaman dan Kandui serta desa yang berada di hilir yakni Desa Malungai, Rarawa, Ketapang, Walur, Baliti dan Majangkan.
“Saat ini akses menuju sejumlah desa mulai terendam banjir dan air terlihat naik secara perlahan,” katanya.
Banjir bandang kali ini diperkirakan akan berdampak pada aktivitas masyarakat bahkan sejumlah siswa yang berasal sejumlah desa yang akan mengikuti ujian nasional di SMAN 1 Gunung Timang pada Senin (4/4) dikhawatirkan terganggu karena akses jalan desa setempat terendam banjir.
Menurut Rizali saat ini pihaknya telah mendirikan posko banjir di sekitar Puskesmas Kandui guna mengantisipasi meluaskan banjir yang ini kedua kalinya dalam tahun ini yaitu terjadi pada 24 Maret 2016 lalu yang merendam 16 desa di Kecamatan Gunung Timang.
“Kita harapkan banjir ini secepatnya surut sehingga aktivitas masyarakat kembali normal,” kata dia.
Sementara banjir bandang yang melanda Desa Sikuy Kecamatan Teweh Baru yang terjadi pada Minggu (3/4) pagi sekitar pukul 04.00 WIB yang sempat merendam ruas jalan negara Muara Teweh – Banjarmasin kilometer 27 setinggi paha orang dewasa dan merendam ratusan rumah warga pada empat rukun tetangga itu kini sudah surut.
“Banjir sangat cepat surutnya pada Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIB tadi dan kini kami juga mendirikan posko banjir di desa tersebut,” ujar Rizali. (ant/ik)