KALAMANTHANA, Banjarmasin – Seorang anak perempuan berumur 14 tahun yang duduk di kelas 3 SMPN 25 Banjarmasin merekayasa kasus penculikan terhadap dirinya dengan meminta tebusan uang kepada orang tuanya sendiri.
Setelah kabur dari rumah, Fatmawati, begitu nama remaja tanggung itu, berkeliling ke sana ke mari sampai kondisinya lemas. Dia menemukan obat merah merk betadin. Dia pun berpikir seolah-olah diculik dengan menumpahkan obat merah tersebut ke daerah wajahnya.
Dia sempat menghubungi temannya untuk membuat broadcast di BBM dengan tulisan kalau dirinya diculik dan meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta.
Setelah itu, dirinya kembali lemas dan ditemukan oleh barisan pemadam kebakaran, yang melihat Fatmawati dalam keadaan lemas dan berdarah di wajahnya. Fatmawati pun kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Suaka Insan untuk mendapat perawatan.
“Semua kejadian itu adalah rekayasa dari Fatmawati dan kejadian penculikan itu semua tidak benar dan bohong,” ucap Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Wildan Alberd Sik melalui Kanit Jatanras Ipda Arya di Banjarmasin, Senin (4/4/2016).
Untuk cairan warna merah di wajahnya dari hasil pemeriksaan pihak medis itu bukan darah melainkan obat merah yang sengaja ditumpahkannya ke wajahnya sendiri dan tidak ada tanda luka atau bekas penganiayaan.
Anak tersebut sudah diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal untuk dimintai keterang seputar rekayasa kasus penculikan tersebut.
“Anak itu hanya kami minta keterangan saja, setelah itu diperbolehkan pulang dengan dijemput orang tuanya, dan sekali lagi saya tekankan tidak ada kasus penculikan anak,” tuturnya. (ant/ik)