KALAMANTHANA, Samarinda – Peringatan buat masyarakat Kalimantan Timur. Titik api kembali menjilat sejumlah kawasan. Hingga kini, terpantau 49 hotspot di daerah tersebut.
“Berdasarkan pantauan citra Satelit Terra Aqua BMKG, pada pukul 08. 00 Wita, terpantau sebanyak 49 titik panas yang tersebar di enam kabupaten/kota di wilayah Kaltim,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Temindung Samarinda, Sutrisno, Jumat (8/4/2016).
Titik panas terbanyak lanjut Sutrisno terpantau di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan 23 “hotspot” yang tersebar di sembilan kecamatan, kemudian di Kabupaten Kutai Timur terdeteksi sebanyak 15 titik panas, tersebar di enam kecamatan.
Di Kota Samarinda, tambah Sutrisno, juga terdeteksi empat titik panas yang semuanya berada di wilayah Kecamatan Samarinda Utara. Titik panas juga kata dia, juga terdeteksi di Kabupaten Berau dan Kutai Barat dengan masing-masing tiga titik panas serta satu “hotspot” di Kabupaten Paser.
Sebelumnya lanjut Sutrisno yakni pada Kamis (7/4) hanya terdeteksi sembilan titik panas di wilayah Kaltim. “Kemarin (Kamis) yakni mulai pukul 14.00 hingga 16.00 Wita sempat terpantau ada kabut asap menyelimuti kawasan Kota Samarinda dan hari ini (Jumat) tidak ada terdeteksi kabut asap,” tutur Sutrisno.
Tingkat “confidence” atau kepercayaann pada titik panas yang dipantau satelit Terra Aqua BMKG kata Sutrisno umumnya diatas 70 persen.
“Artinya, titik panas yang terdeteksi oleh satelit itu kemungkinan besar atau bisa dipastikan berasal dari kebakaran lahan. Jika tingkat ‘confidence’ di bawah 50 persen maka titik panas yang terdeteksi satelit itu bisa saja pantulan panas dari atap rumah atau benda lain yang menimbulkan panas dan bukan oleh kebakaran lahan,” katanya.
“Jadi, dari 49 titik panas yang tersebar di wilayah Kaltim yang terdeteksi citra Satelit Terra Aqua BMKG itu, sebagian besar akibat kebakaran lahan karena tingkat ‘confidence” rata-rata di atas 70 persen,” papar Sutrisno. (ant/akm)