KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – SMPN 1 Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah telah mengoperasionalkan bank sampah sebagai upaya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan sekolah.
“Bank sampah di sekolah kami sudah beroperasi di bawah pengelolaan pengurus dan struktur organisasi sendiri yang dibentuk oleh sekolah,” kata Kepala SMPN 1 Kuala Pembuang Suhersad di Kuala Pembuang.
Ia menjelaskan, secara teknis pengelolaan bank sampah hampir sama dengan bentuk tabungan pada perbankan. Bedanya kalau pada perbankan yang ditabung adalah uang sementara pada bank sampah yang ditabung adalah sampah bernilai ekonomis.
Salah satu sekolah unggulan di Seruyan itu juga menerapkan sistem deposito pada bank sampah dengan pencairan uang senilai sampah ekonomis yang ditabung minimal per tiga bulan.
“Buku monitoring tabungan per kelas dan untuk guru kita sediakan, namun uang hasil pemanfaatan sampah baru bisa diambil minimal tiga bulan,” katanya.
Mantan Kepala SMPN 3 Kuala Pembuang ini menambahkan, khusus untuk penyetoran sampah ke bank sampah dilakukan setiap Sabtu pada pukul 11.00 WIB, namun sebelum diserahkan sampah-sampah sudah dipilah berdasarkan jenis dan nilai ekonominya.
“Untuk sampah organik dan anorganik yang tidak mempunyai nilai dan tidak bisa dimanfaatkan sekolah selanjutnya diserahkan kepada petugas kebersihan,” katanya.
Hadirnya bank sampah membawa dampak positif bagi lingkungan sekolah, sebab sejak adanya bank sampah, seluruh warga di sekolahnya termotivasi dengan sendirinya untuk mengumpulkan dan membuang sampah pada tempat sesuai dengan jenisnya.
Akhirnya lingkungan sekolah jadi bersih karena bank sampah secara tidak langsung juga ikut berperan dalam menumbuhkan jiwa wirausaha dan menanamkan rasa cinta serta peduli terhadap lingkungan.
“Karena itu ke depan kita akan terus kembangkan program bank sampah di sekolah. Kami juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melengkapi bank sampah dengan peralatan penunjang seperti mesin pembuat pupuk kompos,” katanya. (ant/akm)