SEKOLAH Tinggi Pariwisata (STP) Bali sukses menggelar Job Fair IX, akhir pekan. Sebanyak 28 perusahaan pariwisata dalam dan luar negeri mencari 2.000 tenaga kerja baru di bisang jasa, hospitaliti, dan biro perjalanan wisata.
Menurut Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali, Dewa Gde Ngurah Byomantara, lowongan kerja yang dicari bervariasi. Dari mulai level staf biasa hingga level manajer, semua tersedia. Industri pariwisatanya beragam. Dari mulai hotel, industri catering, penerbangan, cruise, travel agent, event organizer.
Yang memburu tenaga kerjanya tak hanya perusahaan Indonesia. Industri pariwisata asal Dubai, Jepang, Thailand, Chile, Tiongkok dan Arab Saudi, tak mau ketinggalan memburu posisi staf (92%), supervisor (2%) dan tingkat manajer (6%).
Yang lolos kualifikasi akan langsung ditempatkan di CTI Group Bali, PT. Sumber Bakat Insani, PT. Sentina Artha Sumber Daya, Movenpick Resort & Spa Jimbaran Bali, Archipelago International Indonesia, IHG (Holiday Inn Resorts Bali), Horison Hotels Group, Potato Head Family, Alila Hotels, Air Asia, Clubmed Resorts, Courtyad by Marriot, PT. Aerofood Indonesia, Mandapa, Ritz Calton Reserve, Anantara Uluwatu Resort Bali, Accor Hotel, Santa Bali Tour & Travel, Secret Garden Village, Grand Inna Kuta, Grand Nikko Hotel, The Seven Group, The Jimbaran View, Hard Rock Hotel Bali, Estepers, Bali Hotel Association, Bali Duta Mandiri, Sobek Rafting serta PT. Natura Pesona Mandiri.
“Job Fair kali ini membuka kesempatan bagi masyarakat umum. Selain mahasiswa STP, masyarakat luar juga banyak yang ikut ambil bagian,” terang Byomantara.
Byomantara mengatakan, pihaknya selama ini telah mendapat tugas untuk mencetak dan menyalurkan tenaga kerja secara berkualitas. Karenanya, setiap tahun, STP Bali selalu konsisten menjaga kualitas lulusannya.
Bramantyo mengaku selalu berupaya menyuplai lulusan berkualitas yang dibutuhkan industri pariwisata lokal dan mancanegara. “Ini efektif menekan jumlah pengangguran. Pencari kerja akan langsung dipertemukan dengan perusahaan. Di sisi lain, perusahaan juga dapat memperoleh tenaga kerja sesuai klasifikasi yang dibutuhkan industri pariwisata,” jelasnya.
Hal itu ikut diamini Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, HM Ahman Sya. Menurutnya, program ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dengan menekan angka pengangguran. “Ini fakta. Ada datanya. Pada 2015 silam, pariwisata Indonesia tercatat menyerap 11,3 juta tenaga kerja. Untuk 2016, targetnya harus bisa meningkat hingga 11,7 juta,” terang Ahman Sya.
Menpar Arief Yahya menjelaskan penyiapan SDM kepariwisataan itu bagian yang penting dalam program berkelanjutan. Apalagi ke depan, dengan pengembangan 10 top destinasi yang diprioritaskan tahun ini. “Kalau kita tidak lakukan penyiapan SDM yang kompeten, nanti negara lain seperti Filipina yang akan menyerbu. Filipina itu orangnya mirip dengan kita, bahasa Inggrisnya lebih bagus, dan mau digaji dengan standard Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya.
Karena itu event Job Fair yang digelar oleh STP Bali ini cukup baik. Mempertemukan kebutuhan dua pihak yang sama-sama punya krpentingan yang sama. Industri ingin mendapatkan SDM terbaik, begitupun para lulusan dsn mahasiswa akhir kuliah, juga sudah siap-siap mencari pekerjaan yang cocok.
“Kemenpar punya empat kampus, yakni STP Bandung, STP Bali, Akpar Medan dan Akpar Makassar. Dalam waktu dekat bertambah dua lagi, Politeknik Pariwisata Palembang dan Mandalika Lombok,” jelasnya. (*)