KALAMANTHANA, Buntok – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah, merencanakan untuk membeli sampah masyarakat nonorganik.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Firman Purbiantoro menyampaikan kepada KALAMANTHANA, Selasa (24/6/2016) di ruang kerjanya, pihaknya akan membeli sampah masyarakat sesuai dengan harga yang ditentukan.
Menurut Firman, sampah-sampah yang dibeli dari masyarakat itu adalah sampah nonorganik. Sampah itu nantinya akan ditempatkan di bank sampah yang diaktifkan pada pertengahan tahun ini.
“Rencana ini dibuat atas dasar rasa keprihatinan terhadap masalah perkembangan sampah yang kian hari tak kunjung menemukan solusi penanganan,” imbuhnya.
Nantinya, lanjut Firman, masyarakat menjual sampah nonorganik ke bank sampah yang berada di kawasan Jalan Pattianom, tepatnya di depan RS Jaraga Sasameh Buntok.
“Dengan begitu tidak akan ada lagi sampah yang berserakan khususnya di dalam Kota Buntok karena sampah-sampah tersebut bisa menambah hasil ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Adapun untuk pengelolaan, lanjut Firman, pihaknya akan menjajaki peluang kerja sama bersama dengan pihak ketiga sebagai pendukung kegiatan. “Selain mendapatkan keuntungan bagi masyarakat, juga sebagai pendapatan untuk kas daerah. Karena sampah-sampah ini dikemas kemudian kita pasarka kepada pihak ketiga,” jelasnya.
Dikatakannya juga, untuk manfaat yang diperoleh dari hasil kerja sama bersama pihak ketiga yaitu keuntungan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat serta untuk pendapatan daerah karena kelemahan dalam pengelolaan persampahan saat ini bukan hanya didasari peran aktif masyarakat, namun juga dipengaruhi belum adanya regulasi juga keterbatasan sarana dan prasarana.
Ia mengakui, hal itu terjadi karena peningkatan kuantitas penduduk dalam setiap tahunnya, dinilai masih belum sebanding dengan jumlah tenaga lapangan yang disediakan pemerintah.
“Untuk itu kami juga berencana menyiapkan regulasi waktu pembuangan yang dituangkan dalam bentuk peraturan supaya kedepannya sampah yang baru diangkut tidak harus menumpuk kembali,” pungkasnya. (fik).