KALAMANTHANA, Singkawang – Koordinator VCT Klinik Mawar RSUD dr Abdul Aziz Singkawang Neni YS mengatakan berdasarkan data dari tahun 2004 sampai dengan 26 April 2016, sedikitnya ada 1.605 penderita HIV/AIDS yang ditangani.
“Dengan rincian, Singkawang 930 penderita, Bengkayang 258 penderita, dan Sambas 302 penderita. Ditambah wilayah lain 115 penderita. jadi total keseluruhan ada 1.605 penderita,” kata Neni di Singkawang, Selasa (26/4/2016).
Sementara, lanjutnya, yang paling mendominasi antara usia 25 sampai 49 tahun (usia produktif). “Konselor kami hanya empat orang. Tentu kita tidak akan mampu untuk menangani penderita sebanyak itu,” katanya.
Terkait hal itu, Pengelola Program Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Singkawang, Roby Sanjaya, mengatakan, pemerintah kota Singkawang berencana memulangkan penderita HIV/AIDS yang sudah ditangani Klinik Mawar ke daerah asalnya masing-masing untuk pengobatan rutin.
“Pemulangan ini dikarenakan Klinik Mawar Singkawang sudah kewalahan menangani kasus HIV/AIDS. Karena Klinik Mawar menjadi rujukan Singbebas yakni Singkawang, Bengkayang dan Sambas,” katanya.
Saat ini, katanya, Klinik Mawar hanya memiliki enam petugas pendamping. “Kalau mau menangani seribu lebih penderita HIV/AIDS di Singbebas tentunya tidak akan mampu,” tuturnya.
Berdasarkan pertemuan pihaknya (KPAI) dengan Klinik Mawar, Dinas Kesehatan dan Wali Kota Singkawang, memutuskan jika Wali Kota akan mengembalikan kasus-kasus HIV/AIDS yang ditangani Klinik Mawar Singkawang untuk dikembalikan ke daerahnya masing-masing untuk masa pengobatan.
Di samping itu, lanjutnya, banyak keluhan dari penderita, terutama pada masalah pendanaan transportasi. Karena pada umumnya para penderita, adalah merupakan keluarga yang kurang mampu dan tinggal di pedalaman.
“Mereka (penderita) sering bertanya ke kita. Ada tidak tempat pengobatan terdekat,” ujarnya.
Tapi, pemulangan itu tergantung kesiapan dari Pemkab masing-masing. “Kalau untuk Pemkab Sambas menyatakan siap. Tapi untuk Pemkab Bengkayang, kita belum bisa bertemu dengan Sekdanya,” katanya. (ant/akm)