KALAMANTHANA, Pontianak – Otoritas dan pekerja sosial di Kota Singkawang harus bergulat berat menghadapi ancaman HIV/AIDS. Pasalnya, ini wilayah dengan penderita paling tinggi di Kalimantan Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Singkawang Ahmad Kismed mengatakan bahwa Singkawang mencapai posisi pertama angka kesakitan HIV (kumulatif) menurut wilayah kabupaten/kota Provinsi Kalbar sampai dengan tahun 2014.
Selain itu, didapat data bahwa jumlah OdHA tertinggi adalah kalangan ibu rumah tangga, disusul non-profesional/karyawan, wiraswasta, penjaja seks, dan pelajar/mahasiswa.
Karena itu, menurutnya, sudah sepantasnya semua pihak bersama-sama baik pemerintah, lembaga sosial, komunitas dan masyarakat umum dan khususnya generasi muda untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran HIV/AIDS di Kota Singkawang.
“Semua pihak juga harus bersama-sama melawan stigma terhadap ODHA yang pada dasarnya mereka juga manusia secara sosial perlu pengakuan atas dirinya oleh lingkungan kehidupan sekitar. Mereka perlu dirangkul kita semua untuk tetap bersemangat menjalankan kehidupannya,” katanya lagi.
Paling tingginya angka penderita HIV/AIDS di Singkawang, seperti yang dikemukakan Ahmad Kismed, sejalan dengan fakta yang terjadi di Klinik Mawar RSUD dr Abdul Aziz. Neni YS, koordinator VCT Klinik Mawar menyebutkan penderita paling banyak yang mereka tangani memang berasal dari Singkawang.
“Berdasarkan data dari tahun 2004 sampai dengan 26 April 2016, sedikitnya ada 1.605 ODHA yang kami tangani, yaitu di Singkawang 930 orang, Bengkayang 258 orang, dan Sambas 302 orang. Ditambah wilayah lain 115 orang, sehingga total keseluruhan 1.605 ODHA,” katanya, di Singkawang Kalimantan Barat, Rabu (27/4/2016). (ant/akm)