KALAMANTHANA, Penajam – Adakah ini akan mengatasi krisis listrik yang ikut melanda Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur? Pemerintah setempat menggandeng pihak swasta, PT ITCI Hutan Manunggal.
Yang akan mereka kembangkan bukan pembangkit listrik biasanya. Mereka akan mencoba mengembangkan pembangkit listrik biomasa menggunakan energi alternatif terbarukan yang ramah lingkungan.
Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar di Penajam, mengatakan pembangkit listrik biomassa dengan sumber energi limbah dan berkapasitas 10 megawatt itu, akan dibangun di Kawasan Industri Buluminung (KIB).
“Sudah ada investor yang tertarik berinvestasi kelistrikan dengan membangun pembangkit listrik biomassa di KIB,” katanya.
Menurut Yusran, PT ITCI Hutani Manunggal yang bergerak di bidang hutan tanaman industri di wilayah Penajam akan memasok kebutuhan sumber energi untuk pembangkit tersebut secara konsisten.
Untuk menyelesaikan permasalahan listrik di Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut Bupati, pemerintah daerah juga berencana mengembangkan listrik menggunakan energi alternatif terbarukan lainnya yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan air di kolam bekas tambang batu bara.
“Ada tiga perusahaan siap membangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dengan memanfaatkan kolam bekas tambang batu bara dan pemerintah daerah sudah berikan rekomendasi kepada perusahaan itu,” jelas Yusran tanpa menyebut nama perusahaan itu.
Ia juga mengajak masyarakat untuk dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah, terkait pembebasan lahan yang dijadikan lokasi pembangunan menara saluran udara tegangan ekstra tinggi.
“Jangan sampai permasalahan lahan menjadi alasan PLN untuk memperlambat pembenahan listrik di Kabupaten Penajam Paser Utara, melalui jaringan sistem kelistrikan Mahakam,” ujarnya. (ant/ik)