KALAMANTHANA, Muara Teweh – Ini hambatan menjelang pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMP di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Beberapa kepala sekolah (kepsek) SMP terutama sekolah swasta sibuk mencari laptop untuk keperluan siswanya, karena sekolah belum memiliki perangkat sendiri.
Salah seorang Kepala SMP Swasta di Barut mengatakan, pihaknya harus mencari komputer atau laptop untuk keperluan siswa kelas IX saat UNBK, karena pemerintah memberikan sinyal tak ada lagi ujian nasional memakai kertas dan pensil alias UNPK. “Kami harus mencarikan atau meminjam 20 unit laptop buat siswa, karena mereka tak punya dana untuk beli laptop pribadi, karena sekolah belum punya laptop,,” kata sang kepsek kepada KALAMANTHANA, Senin (11/11/2019).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Barut Syahmiludin Surapati memastikan, semua SMP di Barut nelaksanakan UNBK pada 2020. Persiapan untuk hal tersebut telah dilakukan sejak tahun ini. “Kita tidak membedakan sekolah negeri dan swasta. Semua SMP akan mendapatkan bantuan komputer dari pemerintah,” kata Syahmil, di Muara Teweh, Senin siang.
Bagi sekolah yang telah memiliki jaringan listrik dan fasilitas IT, pelaksanaan UNBK secara online. Sedangkan sekolah yang belum bisa mengakses internet dilakukan secara offline.
Adapun SMP-SMP yang telah menerima bantuan komputer dari pemerintah, antara lain SMPN 1 Muara Teweh, SMPN 2 Muara Teweh, SMPN 6 Muara Teweh, SMPN 8 Muara Teweh, dan SMPN 1 Gunung Purei. Bantuan komputer bervariasi dalam bentuk paket. Satu paket berisi 22 unit komputer dilengkapi server. Bantuan komputer disebarkan ke sekolah-sekolah yang sudah mempunyai jaringan listrik.
Sedangkan pada tahun 2020, sebut Syahmil, melalui Dana Alokasi Khusus juga mengalokasikan bantuan komputer untuk SMP di luar kota Muara Teweh, seperti SMPN 1 Gunung Purei dan SMP di Km 53 Kecamatan Teweh Tengah.(mel)