KALAMANTHANA, Palangkaraya – Tak sedikit warga Palangkaraya yang sedikit kecewa karena tak dapat menyaksikan Gerhana Matahari Total secara utuh.
Gerhana Matahari melintasi ibu kota Kalimantan Tengah itu mulai pukul 06.25 WIB sampai dengan 08.46 detik. Tapi, Gerhana Matahari Total hanya berlangsung sekitar 2 menit saja.
Tapi, tak semua warga yang bisa menyaksikan GMT secara utuh. Pasalnya, saat gerhana total berlangsung, mendung menyelimuti langin Kota Cantik itu. Akibatnya, pada waktu tertentu, sulit bagi warga setempat untuk menyaksikannya.
“Saya sudah bangun pagi-pagi dan membangunkan anak-anak saya untuk melihat kejadian gerhana matahari ini. Meski kita bisa menyaksikan sebagian prosesnya tetapi ada sedikit rasa kecewa karena pada saat puncak gerhana wilayah kita tertutup awan,” kata Rohman, warga asal Panarung.
Pemerintah Kota Palangkaraya sendiri menandai peristiwa fenomena alam itu dengan mendirikan Prasasrti Gerhana Matahari Total. Prasasti itu ditandatangani Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia, di Stadion Sanaman Mantikei, Rabu (9/3/2016) di sela-sela berlangsungnya fenomena alam tersebut.
“Prasasti ini nanti yang akan menjadi saksi atau sejarah bahwa pada 2016 ini wilayah kita ‘Kota Cantik’ Palangka Raya pernah menjadi daerah yang dilintasi GMT,” kata Riban seusai penandatanganan prasasti.
Prasasti itu sendiri bertuliskan “Peristiwa Gerhana Matahari Total yang Melintasi Kota Palangka Raya Pukul 06.25 WIB sampai dengan 08.46 WIB pada 9 Maret 2016”. (*)