KALAMANTHANA, Kuala Pembuang – Bupati Seruyan, Sudarsono, buka-bukaan. Soal apa? Persoalannya dengan kasus Pelabuhan Sigintung? Bukan! Dia bicara soal ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Dia bilang begini: penerapan UNBK di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, terkendala jaringan internet. “Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di sekolah-sekolah di Seruyan belum dapat sepenuhnya dilakukan karena jaringan internet belum tersedia,” kata Sudarsono di Kuala Pembuang, Sabtu (9/4/2016).
Ia mengatakan karena minimnya akses internet maka UNBK tahun ini baru dapat diselenggarakan di dua sekolah di Kecamatan Seruyan Hilir, yakni SMAN I Kuala Pembuang dan SMKN I Seruyan.
“Harusnya UNBK tahun ini diselenggarakan di empat sekolah, dua di Kecamatan Seruyan Hilir, dua lagi di Kecamatan Hanau, tapi karena sinyal internet di Hanau belum memadai akhirnya kita tidak berani melaksanakan,” katanya.
Selain terkendala jaringan internet, penerapan UNBK juga belum bisa dilakukan, karena banyak sekolah di Seruyan yang belum dilengkapi fasilitas penunjang UNBK seperti laboratorium dan perangkat komputer. Akhirnya ujian hanya dapat digelar dengan berbasis kertas.
“Tapi khusus untuk masalah perlengkapan fasilitas sekolah SMA/SMK sekarang sudah bukan wewenang pemerintah kabupaten lagi, tapi menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi,” katanya.
Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Seruyan akan tetap berupaya untuk mendorong terpenuhinya segala kebutuhan atau perlengkapan yang diperlukan agar UNBK dapat diselenggarakan di seluruh sekolah yang ada di Seruyan.
Orang nomor satu di Bumi Gawi Hatantiring ini juga berjanji akan terus berupaya menambah sekolah penyelenggara UNBK seiring dengan bertambahnya jaringan internet di kecamatan yang ada.
“Karena pada akhirnya pemerintah berharap semua sekolah dapat melaksanakan ujian berbasis komputer, maka kita tidak akan tinggal diam, sepanjang dibolehkan maka mendorong diwujudkannya fasilitas penunjang UNBK di sekolah yang ada di Seruyan,” katanya. (ant/akm)