KALAMANTHANA, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi, mengaku tidak memikirkan soal nama rumah sakit di Parenggean yang diberi nama dirinya. Dia bersama Wakil Bupati HM Taufiq Mukri mendorong percepatan pembangunan rumah sakit tersebut karena melihat kebutuhan yang memang mendesak.
Supian mewanti-wanti penggunaan namanya menjadi nama rumah sakit tersebut jangan sampai menimbulkan masalah. Bahkan dia kembali menanyakan kepada masyarakat yang hadir terkait masalah itu. Dengan serentak masyarakat mengacungkan tangan menandakan setuju penggunaan nama Supian Hadi untuk rumah sakit tersebut, disaksikan beberapa anggota DPRD Kotim.
“Masalah nama, saya tidak terlalu mempermasalahkannya. Saya tidak ingin nanti jadi masalah politik atau dipolitisir. Kalau masyarakat yang mengusulkan, ya saya menghargai. Pembangunan rumah sakit ini untuk memudahkan masyarakat mendapat layanan kesehatan,” ucap Supian Hadi di ParenggeanSabtu (16/4/2016).
Camat Parenggean Samsudin Molano menyampaikan pemberian nama Supian Hadi untuk rumah sakit tersebut, merupakan hasil kesepakatan masyarakat, tokoh adat dan lainnya. Selain adanya peran Supian Hadi selaku bupati, pembangunan rumah sakit tersebut juga ada andil Supian Hadi secara pribadi karena telah menghibahkan tanah sekitar dua hektare untuk rumah sakit ini.
Rumah sakit ini akan terus dikembangkan dan akan diupayakan melibatkan perusahaan besar swasta. Secara strategis, keberadaan rumah sakit ini juga menjadi penunjang perjuangan pembentukan Kabupaten Kotawaringin Utara. Supian kembali menegaskan bahwa dia tidak ada kepentingan politik karena tidak mungkin lagi dia mencalonkan diri sebagai bupati karena sudah menjabat dua periode.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah meresmikan operasional Rumah Sakit Pratama Parenggean H Supian Hadi untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan masyarakat di pelosok kawasan utara Kotim.
“Pengoperasian rumah sakit Supian Hadi (RS SH) tipe D ini untuk meningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Ini kebutuhan di wilayah Utara yang mencakup tujuh kecamatan yang wilayahnya sangat luas dan aksesnya memang sulit serta jauh dari Sampit, ibu kota kabupaten,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur (Kotim) dr Faisal Novendra Cahyanto di Parenggean.
Pembangunan rumah sakit SH berkapasitas 50 tempat tidur ini menjadi salah satu prioritas Kementerian Kesehatan pada 2015 lalu. Ini merupakan satu dari empat rumah sakit pratama yang akan dibangun di Kotim untuk meningkatan pelayanan kesehatan di wilayah Utara, Selatan, Timur dan Barat Kabupaten Kotim.
Pembangunan rumah sakit ini sesuai rencana pembangunan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan untuk rumah sakit tipe D. Rumah sakit ini dilengkapi poli umum, poli gigi, unit gawat darurat, laboratorium, radiologi, farmasi, ruang operasi dan keperawatan. (ant/.ama)