KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kalimantan Tengah kehilangan salah satu putra terbaiknya. Yunan P Ranan, salah seorang birokrat berpengalaman, meninggal dunia di RSUD Doris Sylvanus karena kanker tenggorokan.
Yunan saat menghembuskan napas terakhir, masih menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan Pemprov Kalteng. Sebelumnya, dia pernah memimpin sejumlah dinas.
Kakak kandung almarhum, Erman P Ranan, menyebutkan Yunan sudah menderita sakit tersebut sejak November 2015. Ada diagnosa terjepit saraf tulang belakang. Tapi, semangat kerjanya tetap tinggi dan tetap ingin menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
“Sebenarnya sudah banyak tempat didatangi almarhum untuk berobat dan tetap dengan diagnosa yang sama. Tapi, di Surabaya ternyata dokter yang menangani mendiagnosa almarhum terkena kanker dan belum jelas terkena kanker apa,” tambahnya.
Erman yang pernah menjabat Kepala Dinas Perkebunan Kalteng itu menyebut informasi dari dokter di Surabaya itu membuat Yunan mulai tidak aktif bekerja atau mengambil cuti sejak Februari 2016 untuk memeriksa kesehatannya di rumah sakit Penang, Malaysia.
Dia mengatakan, sepulangnya dari Penang, kondisi almarhum nampak membaik, bahkan almarhum optimistis dapat sembuh dari sakit yang dideritanya. Bahkan, setelah dua kali melakukan pengobatan di Penang, rencananya, Rabu (20/4), almarhum akan kembali berobat ke rumah sakit di Negara Malaysia itu.
“Tapi almarhum kelihatannya agak drop, sehingga, Sabtu (16/4) malam, kami bawa ke rumah sakit untuk dirawat. Mulai, Kamis (21/4), terlihat drop sekali, dan terkahir tadi, Jumat (22/4), kondisinya semakin menurun hingga akhirnya adik saya meninggal dunia,” tutur Erman.
Kakak kandung Karo Keuangan Pemprov Kalteng ini pun mengaku sangat kehilangan. Sebab, menurutnya, adiknya ini dikenal sebagai orang yang ramah dengan siapa saja.
“Saya mewakili keluarga, memohon maaf kepada semua orang yang kenal dengan beliau, kalau selama hidupnya ada salah, baik dari tutur kata maupun tingkah laku. Sekali lagi mohon dimaafkan,” ujar Erman.
Berdasarkan informasi, almarhum meninggal dunia sekitar pukul 08.31 wib, Jumat (22/4), di RSUD dr Dorris Sylvanus Palangka Raya. Pria kelahiran Bukit Bamba 27 Mei 1958 itu, meninggalkan empat orang anak Rio, Yohardio, Roni dan Setieldi, serta seorang isteri Elty Nahason. (ant/akm)