KALAMANTHANA, Samarinda – Warga pedesaan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sangat menikmati layanan perpustakaan keliling dari pemerintah setempat, karena mampu meningkatkan kecerdasan dan sebagai sumber inspirasi.
“Meskipun sebulan sekali mobil perpustakaan keliling datang ke desa kami, kami cukup bersyukur dan menikmatinya karena kami dan anak-anak bisa mendapatkan ilmu baru dari buku yang dibaca,” kata Premi Nurhuda, warga Desa Sungai Meriam, Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, Rabu (27/4/2016).
Hal itu dikatakan Nurhuda ketika menyaksikan antusiasme anak-anak untuk mendapatkan berbagai jenis buku bacaaan baru dari Mobil Perpustakaan Keliling (MPK) milik Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur (Banpusprov Kaltim) yang datang ke desa mereka.
Saat itu, MPK bukan hanya dipenuhi anak-anak untuk mendapatkan buku cerita dan buku pelajaran, tetapi ada beberapa orang dewasa yang juga mencari buku kegemarannya masing-masing, seperti kaum ibu yang lebih suka meminjam buku tentang budidaya tanaman maupun buku inspirasi usaha mandiri.
Kunjungan MPK milik Banpusprov Kaltim di Kecamatan Anggana dilakukan sebulan sekali dengan tiga titik lokasi yang rutin dikunjungi, salah satunya adalah Desa Sungai Meriam yang titik parkir MPK tidak jauh dari Kantor Camat Anggana.
“Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Banpusprov Kaltim karena telah mendekatkan pelayanan langsung ke masyarakat, sehingga setiap bulan warga dan anak-anak di Anggana tidak perlu membeli buku untuk mendapatkan bacaan, tetapi cukup meminjam ke MPK,” kata Nurhuda, yang merupakan warga pengusul agar MPK Banpusprov Kaltim melayani ke Kecamatan Anggana.
Ia mengaku usulan MPK ke Anggana dilakukan pada tiga tahun lalu. Beberapa minggu setelah usulannya itu, kemudian MPK sudah melayani di Anggana, sehingga tahun ini merupakan tahun ketiga bagi masyarakat Anggana mendapatkan pelayanan MPK dari Banpusprov Kaltim.
“Usulan itu saya lakukan karena saat itu anak saya yang masih kelas 3 SD sering minta ke Banpusprov Kaltim di Samarinda. Katanya di sana enak karena banyak buku yang bisa dipilih. Jarak dari Anggana ke Samarinda kan jauh, karena terlalu sering bolak-balik ke Samarinda, akhirnya saya inisiatif mengusulkan,” katanya.
Sejak itu, lanjut dia, setelah usulan ke Banpusprov Kaltim disetujui sehingga anaknya tidak pernah lagi meminta datang ke Banpusprov Kaltim hingga sekarang sudah kelas 6, karena buku yang dibawa oleh MPK sudah banyak pilihan baik bahan bacaan untuk anak-anak maupun untuk umum. (ant/ama)