KALAMANTHANA, Banjarmasin – Hipertensi alias darah tinggi dan stroke menjadi penyakit bukan menular paling membunuh bagi warga Kalimantan Selatan. Penderita paling banyak terdapat di Banjarmasin.
Kepala Seksi Pengamatan dan Penyakit Imunisasi dan Kesehatan Matra Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan, dr Sri Wahyuni menyebutkan Kalsel adalah daerah dengan penderita hipertensi paling tinggi di Indonesia.
Berdasarkan data riset kesehatan dasar, beberapa penyakit tidak menular yang menjadi penyebab kematian di Kalsel yaitu, diabetes melitus 2 persen dari jumlah penduduk, kemudian hipertensi mencapai 30,8 persen, stroke 9,2 persen, kanker 1,6 persen, dan jantung koroner 0,5 persen.
Sedangkan data secara riil penderita hipertensi per kabupaten dan kota di Kalsel tahun 2015 yaitu, Kota Banjarmasin merupakan tertinggi penderita hipertensi yaitu 18.730 penderita, disusul Tanah Laut sebanyak 14.121 orang penderita.
Kemudian Kabupaten Banjar 7.738 orang penderita, Kotabaru 6.680 orang penderita, Banjarbaru 5.629 orang penderita, Tapin 3.085 orang, Barito Kuala 2.985 orang dan sisanya berkisar antara 2.500 hingga di atas seribu orang.
Sedangkan stroke, untuk kota Banjarmasin sebanyak 283 orang dan Banjarbaru sebanyak 191 orang.
Menurut Yuni, penyakit tidak menular bagaikan fenomena gunung es. Gejalanya tidak tampak, tetapi dampaknya sangat membahayakan, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak dapat ditularkan kepada orang lain. Penyakit tidak menular biasanya terjadi karena faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat.
Sedangkan yang dimaksud hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg. (ant/akm)