KALAMANTHANA, Palangka Raya – Deputi Bidang Pengendalian Moneter Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah Setian mengakui pertumbuhan ekonomi provinsi ini untuk triwulan I tahun 2016 sekitar 5,17 persen sehingga masih di bawah prediksi.
BI Kalteng memprediksi pertumbuhan ekonomi provinsi ini secara keseluruhan pada tahun 2016 berada dikisaran 6,8 persen sampai 7,2 persen sehingga pada di triwulan I seharusnya angkanya sudah mendekati, kata Setian di Palangka Raya, Rabu.
“Tapi bisa saja angka 5,17 persen masih berada di jalur prediksi BI. Sebab, kita melihat belanja pemerintah di triwulan I biasanya belum seoptimal triwulan II sampai IV. Kita berharap ada peningkatan lah pertumbuhan ekonomi Kalteng pada triwulan II,” ucapnya.
Selain itu, Setian melihat para pengusaha yang ingin berinvestasi ke Kalteng masih menunggu pelantikan Gubernur sekaligus arah kebijakan pembangunan lima tahun mendatang, sehingga nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
Dia mengatakan lapangan usaha pertambangan dan galian menjadi pemicu tertinggi pertumbuhan ekonomi Kalteng pada triwulan I-2016 juga menjadi hal positif. Sebab, di tahun 2015 pertambangan mengalami kelesuhan akibat turunnya harga batubara di tingkat nasional.
“Hanya perlu dilihat lagi apakah pertambangan tersebut karena produksinya meningkat atau ada kenaikan harga di tingkat internasional. Kalau memang karna produksi meningkat, berarti kedepan ada kemungkinan terjadi kenaikan harga dan tentunya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kalteng,” kata Setian.
Badan Pusat Statistik Kalteng mencatat lapangan usaha pertambangan dan penggalian menjadi pemicu tertinggi pertumbuhan ekonomi provinsi ini untuk triwulan I tahun 2016 yang berada di angka 5,17 persen.
Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya mengatakan tiga tertinggi pendorong laju pertumbuhan menurut lapangan usaha yakni pertambangan dan penggalian 12,81 persen, disusul jasa pendidikan 12,70 persen dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan serta an Jaminan Sosial wajib 11,38 persen.
“Tingginya peran pertambangan terhadap pertumbuhan ekonomi triwulan I Kalteng ini terlihat dari adanya kenaikan ekspor batubara dari pelabuhan luar Kalteng. Ditambah lagi ada 15 perusahaan yang memiliki izin kontrak karya di Kalteng, tujuh diantaranya aktif beroperasi,” kata Hanif. (ant/akm)