KALAMANTHANA, Nunukan – Di tengah krisis listrik yang belum juga ada jalan keluarnya, pemerintah Malaysia menawarkan sesuatu untuk Kalimantan Utara. Mereka siap membangun Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan. Kapasitasnya hingga 400 mehawatt (MW).
Menurut Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Irianto Lambrie, Jumat (6/5/2016), pembangunan pembangkit tersebut merupakan usulan Pemerintah Malaysia melalui negara bagian Negeri Sabah yang berbatasan langsung dengan Pulau Sebatik (Indonesia).
“Kita menyambut baik usulan pemerintah negara tetangga Malaysia yang berminat membangun PLTU di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, dengan kapasitas yang lumayan besar,” ujar dia.
Pemprov Kaltara bersedia memfasilitasi dengan memberikan izin sesuai dengan kewenangan karena peluangnya sangat besar dengan kerja sama yang saling menguntungkan kedua negara.
Irianto menyatakan, kerja sama tersebut dapat dilakukan dengan cara konsorsium yang melibatkan perusahaan lokal karena biayanya diperkirakan mencapai 1 juta dolar AS per satu mw.
Di samping itu, kata dia, tetap akan dikerjasamakan dengan PT PLN (Persero) dalam rangka pembangunan jaringan yang mengoneksi Tawau Negeri Sabah dengan Pulau Sebatik (Indonesia).
Pemprov Kaltara memilih Pulau Sebatik sebagai lokasi pembangunan PLTU karena Malaysia telah membangun transmisi dari Tawau menuju Pulau Sebatik sehingga melanjutkan ke wilayah Indonesia di Kabupaten Nunukan. (ant/ik)