KALAMANTHANA, Muara Teweh – Bangunan rumah sarang burung walet yang menjamur di dalam Kota Muara Teweh dan sejumlah desa di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Ironisnya, hingga kini masih belum ada kontribusi pengusaha walet bagi daerah.
“Ini salah satu yang perlu pemikiran bersama bagaimana ke depan supaya hal ini dapat menjadi pendapatan asli daerah (PAD). Karena saya dengar mereka panen besar sekali keuntungan yang mereka dapatkan,” kata Bupati Barito Utara, Nadalsyah di Muara Teweh, Senin.
Nadasyah mengakui bahwa perizinan-perizinan bangunan sarang burung walet ini masih dilematis. Sampai sekarang, Pemkab Barito Utara belum mengeluarkan perizinan. Tapi di lapangan bangunan sarang walet bak cendawan tumbuh, menyebar di mana-mana.
Dan berdasarkan statemen Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran di beberapa media juga minta bangunan rumah sarang burung walet yang dekat dengan lingkungan sekolah agar segera ditutup.
“Oleh sebab itu, bila ada bangunan yang dekat dengan lingkungan sekolah nantinya agar tidak diberi perizinan. Walaupun sampai sekarang belum diberi perizinan, tetapi para pemilik bangunan tetap saja membangun dan hal ini yang perlu kita pikirkan bersama, entah dari dinas instansi mana yang nantinya akan mencegat pembangunannya bila belum mengantongi perizinan,” kata Bupati Nadalsyah. (ant/akm)