KALAMANTHANA, Palangka Raya – Demi memperkuat gerakan Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Region Kalimantan untuk berpartisipasi dalam pembangunan Kalimantan yang lebih baik, pertemuan koordinasi BPAN Kalimantan digelar dengan fokus persiapan Kemah Pemuda Adat Kalimantan di sekretariat Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalteng, Palangka Raya.
Modesta Wisa, Ketua Dewan BPAN Region Kalimantan, menyampaikan rencana kegiatan kemah pemuda adat ini menindaklanjuti hasil dari Rakernas II BPAN Nasional pada 15-17 Maret 2016 di Jakarta dengan tujuan untuk mempertahankan adat istiadat, menggali jejak leluhur/sejarah leluhur, pekan pemuda adat, seminar/dialog publik kebudayaan. “Intinya memperkuat, memilihara dan mengembangkan budaya supaya masyarakat bermartabat secara budaya dengan target peserta 100-200 pemuda adat se-Kalimantan,” katanya.
Menurut Kesyadi Antang, Ketua BPAN Kalteng, kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilaksanakan baik di tingkat nasional, Kalimantan dan Kalimantan Tengah. Kemah Pemuda Adat salah satu untuk menjalin komunikasi terkait dengan isu masing-masing yang ada di daerah dan saling memberikan kontribusi pemikiran untuk kemajuan BPAN di masing-masing daerah dan membahas isu-isu ketahanan budaya, baik untuk nasional, Kalimantan maupun Kalteng secara khususnya.
“Ini bentuk keterlibatan pemuda adat untuk bersama berpartisipasi dalam pembangunan nasional terutama untuk memperjuankan wilayah adat sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No.35/PUU-X/2012 tentang Hutan Adat adalah Hutan yang berada di Wilayah Adat dan bukan lagi Hutan Negara,” tambahnya.
Sementara Bakti Yusuf Irwandi, anggota BPAN Murung Raya menyatakan siap menjadi tuan rumah kemah pemuda adat Lalimantan yang rencananya berlangsung di kawasan Air Terjun Tosah, Puruk Cahu.
“Ini bentuk upaya memilihara kemartabatan budaya dan mengingat juga bahwa Murung Raya secara budaya dikenal sangat kuat dalam berbudaya seperti dalam festival Isen Mulang Kalteng secara berturut mendapatkan juara selama delapan tahun terakhir ini termasuk di tahun 2016 sehingga hal ini akan terus di kembangkan dan perlu dipromosikan sebagai kekuatan masyarakat adat menjunjung tinggi budaya yang ada,” ujarnya.
Adapun keterwakilan peserta konsolidasi dari BPAN Kalteng, BPAN Kaltim, BPAN Kaltara dan BPAN Kalbar. (byi)