KALAMANTHANA, Nunukan – PT Pelni Cabang Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menolak ratusan penumpang yang akan mudik Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah tujuan Sulsel dan Sulbar dengan cara mempercepat menutup loket penualan tiket pada pemberangkatan KM Bukit Siguntang, 27 Juni 2016.
Kepala Cabang PT Pelni Kabupaten Nunukan, Chairiyanto di Nunukan, Kamis (30/6/2016) membenarkan penolakan penumpang yang akan mudik menggunakan armada milik PT Pelni tersebut dengan alasan tidak memiliki tiket.
Tiket kapal milik pemerintah yakni KM Bukit Siguntang dengan rute Nunukan-Balikpapan-Parepare-Makassar dan terakhir Pelabuhan Maumere, NTT ini telah ludes terjual sejak sepekan sebelumnya menyebabkan ratusan TKI asal negeri Sabah, Malaysia yang akan mudik ke kampung halamannya membatalkan keberangkatannya.
Chairiyanto menyatakan, jumlah penumpang yang mudik menggunakan armada milik PT Pelni kuotanya telah ditentukan oleh Menteri Perhubungan dimana Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan merupakan pelabuhan pertama jalur mudik Hari Raya Idul Fitri 1437 H ini.
Ia mengakui, sekitar 600 penumpang yang sebagian besar tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Negeri Sabah, Malaysia batal berangkat pada saat itu karena tidak mendapatkan tiket yang telah ditutup sepekan sebelumnya karena kuota telah habis.
Sementara, kata dia, mobilisasi penumpang yang akan mudik lebaran tahun ini (2016) khususnya TKI asal negeri jiran yang sebagian besar tujuan Sulsel dan Sulbar sangat tinggi sementara armada tidak mengalami penambahan.
“Kita tidak bisa paksakan semua penumpang dinaikkan ke kapal (KM Bukit Siguntang) yang tidak memiliki tiket karena memang telah ada pembatasan jumlah penumpang yang naik di Pelabuhan Nunukan ini oleh Menteri Perhubungan,” ujar Chairiyanto yang selalu menghindari keberadaan wartawan sejak berlangsungnya arus mudik ini.
Kepala Cabang PT Pelni Kabupaten Nunukan ini beralasan jumlah penumnpang yang dibenarkan mudik menggunakan KM Bukit Siguntang adalah 2.500 orang sehingga jumlah tiket yang disediakan sesuai dengan kekurangan jumlah penumpang yang naik di Pelabuhan Taraka dengan tujuan yang sama.
Ia mengutarakan, penumpang yang berangkat melalui KM BUkit Siguntang saat itu pun sebagian masih penumpang tujuan NTT yang tidak mendapatkan tiket pada pelayaran sebelumnya menggunakan KM Lambelu.
Jadi, kata Chairiyanto, penumpang yang ingin mendapatkan tiket pada saat pemberangkatan telah terjual sepekan sebelumnya oleh penumpang yang batal berangkat pada pekan sebelumnya. (ant/rio)