KALAMANTHANA, Buntok – Banyak masyarakat beranggapan, bahwa Katolik itu adalah sama atau bagian dari Kristen. Padahal sebenarnya Katolik itu berdiri sendiri.
Hal tersebut disampaikan tokoh senior Pemuda Katolik yang juga Bupati Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, Ir Marukan, MAP, pada saat memberikan sambutan pada pembukaan Rakerda Pemuda Katolik Komisariat Daerah Kalimantan Tengah I Tahun 2016 di Aula Paroki Santo Paulus Buntok Kabupaten Barito Selatan, 1-3 Juli 2016.
“Gereja Katolik bukan demoninasi Kristen, atau bukan cabang dari gereja lain. Katolik tidak sama dengan Kristen, tapi agama sendiri. Begitu juga halnya dengan Pemuda Katolik, tidak bisa digabung dengan Pemuda Kristen,” ujar Marukan di Buntok, Sabtu (2/7/2016).
Di depan Bupati Kabupaten Barsel, Ir. HM Farid Yusran, MM dan peserta serta undangan, Marukan berharap pembinaan Pemuda Katolik baik dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat tidak bisa digabung dengan Kristen, tapi sebaiknya dibagi secara proporsional.
“Katolik memang kekawanan kecil (minoritas) di Indonesia, tapi ikut terlibat banyak untuk memerdekakan negara ini. Banyak tokoh Katolik yang ikut membangun Indonesia,” kata Marukan yang sudah keliling Indonesia diminta untuk memberikan materi terkait Katolik sejati.
Marukan juga menjelaskan, salah satu pendiri Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Tjilik Riwut juga merupakan tokoh Katolik. “Jadi tokoh Katolik, baik Frans Seda, Cosmas Batubara, LB Murdani, Tjilik Riwut dan lainnya, semuanya merupakan produk Pemuda Katolik,” ujar Marukan.
Di Provinsi Kalimantan Tengah ini juga, Pemuda Katolik ingin memberikan kontribusi buat pembangunan. “Saya menitipkan Pemuda Katolik kepada Bupati Barsel, apabila dibutuhkan untuk membantu apa saja untuk pembangunan Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini,” titip Marukan kepada Bupati Farid Yusran.
Di akhir sambutannya, Marukan menyampaikan moto hidup pemimpin itu tidak akan mampu menjadi pemimpin, kalau tidak mampu menjadi bawahan yang baik. (ss)