KALAMANTHANA, Banjarmasin – Jangankan menjadi juara umum, mencapai target masuk 10 besar pun kafilah Kalimantan Selatan gagal mewujudkannya pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Untung ada yang bisa menyelamatkan muka Kalsel. Siapa dia?
Meski gagal mencapai target, kafilah Kalsel masih bisa membawa piala terbaik untuk kategori tahfidz 5 juz tilawah pada MTQ tersebut. Piala terbaik itu disumbangkan tahfidz tilawah putri, Nuriah, yang berhasil mengumpulkan nilai 96,9167, mengalahkan peserta asal Riau dan Sulawesi Selatan.
“Ini menjadi kebanggaan kita, satu qariah putri berhasil memberikan prestasi tinggi bagi nama baik daerah di ajang nasional,” ujarnya.
Sebenarnya, kata Hidayat, ada lima qari dan qariah Kalsel yang mampu menunju final, namun sayangnya empat di antaranya tidak sampai meraih penghargaan terbaik, yakni berada di tingkat terbaik dua dan tiga.
Untuk cabang satu juz tilawah menempati urutan kedua, tilawah anak-anak dan tilawah remaja serta cacat netra mendapat penghargaan terbaik ketiga.
Dia menyatakan, prestasi yang ditorehkan para kafilah ini menjadikan Kalsel cukup diperhitungkan pada MTQ ini. Kalsel bertekad bisa memperbaiki peringkat pada MTQ nantinya di Sumatera Utara.
Kalsel pada MTQ Nasional XXVI ini mengikuti hampir semua cabang yang dilombakan, terhitung ada sebanyak 41 orang qari dan qariah diikutkan.
“Semua peserta sudah berusaha sebaik mungkin, meski tidak mendapat urutan tiga terbaik, tapi banyak juga peserta kita yang mendapatkan penghargaan harapan terbaik,” ujarnya.
Menurut dia, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin yang menutup MTQ Nasioanl XXVI mengapresiasi suksesnya gelaran dua tahunan ini, tidak hanya karena berjalan sesuai rencana tapi juga berhasil mengembalikan MTQ kepada khitahnya. (ant/rio)