KALAMANTHANA, Puruk Cahu – LO, seorang pria di Desa Muara Tupuh, Kecamatan Laung Tuhup, Murung Raya, Kalimantan Tengah, harus membayar niatnya menikam SN, dengan nyawanya sendiri. Dia meregang nyawa setelah terlibat saling tikam.
Peristiwa yang terjadi pada Kamis (3/11/2016) sekitar pukul 12.00 WIB itu tentu saja menghebohkan seantero warga Muara Tupuh. Tak terkecuali Kepala Desa Bambang. Pasalnya, sebelum kejadian tersebut, kepala desa bersama perangkat lainnya sudah berupaya mendamaikan keduanya.
SN dan LO, sebelumnya, memang memiliki persoalan pribadi. Karena itu, Bambang memanggil keduanya ke kantor desa untuk penyelesaian masalah. Keduanya datang dalam waktu yang berbeda sehingga tak langsung bertemu di kantor desa.
LO datang terlebih dulu. Dia sudah pulang ketika SN datang ke kantor desa bersama anaknya menggunakan sepeda motor. Kepada keduanya, Bambang menasihati untuk berdamai dan menyelesaikan persoalan secara baik-baik.
Setelah selesai bertemu kepala desa, SN dan putranya berniat pulang ke rumah. Tapi, di perjalanan, tepatnya di depan SD 1 Muara Tupuh, SN dipanggil oleh LO. SN mendatangi dengan niat ingin berjabat tangan.
Tapi, LO malah mencabut parang yang ada di bagian belakang badannya dan langsung mengayunkan ke arah SN. SN berhasil menghindar dan berlari menuju sepeda motor miliknya. Dia mengambil badik yang ada di bawah jok motor dan balik mengejar serta membalas ulah LO.
Sebuah tusukan badik SN mengenai bagian perut LO sehingga korban terjatuh. Belum berhenti sampai di situ, SN kembali menusuh korban pada bagian punggung, menyebabkan LO meninggal dunia di lokasi kejadian.
“Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti. Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan para saksi,” ujar Kapolsek Laung Tuhup. (tnk/ik)