KALAMANTHANA, Penajam – Sebagai Dandim 0913/PPU yang baru dan kedua di Kabupaten Penajam Paser Utara, Letkol CZI Dwi Imam Subagyo akan membagi fokus stabilitas keamanan dengan ketahanan pangan. Dia akan melanjutkan program pendahulunya dengan berbagai pembaruan.
“Saya akan fokus ketahanan pangan, yakni jagung yang harus kita tanam selain padi. sebagai salah satu sumber bahan pokok alternatif dan baik. Yang bisa subur di tempat kita yaitu jagung. Sudah ada titiknya, sudah ada pupuknya. Yang belum itu pelaksanaan proses penanaman. Ini semua untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di PPU,” kata Dwi Imam kepada KALAMANTHANA di Penajam.
Dikatakannya, dalam waktu dekat pihaknya akan menemui kelompok tani dan memberikan informasi yang tepat bahwa ini salah satu program TNI untuk kesejahteraan masyarakat.
Terkait pertahanan dan keamanan, dirinya mengatakan memang seperti yang disampaikan Panglima TNI, KSAD, dan petinggi militer lainnya, yang akan menjadi prioritas adalah pertahanan rakyat semesta.
“Masyarakat harus paham, harus menyadari dan memahami, bahwa keamanan ini merupakan tanggung jawab bersama. Nanti ada kegiatan bersama yang kami luncurkan untuk meningkat lagi tentang nasionalisme cinta NKRI. Sekarang bukan perang angkat sejanjata, tetapi perang dengan segala macam cara. Bukan dengan senjata, tetapi dengan hal yang lain salah satunya ekonomi. Ini ada informasi bahwa banyaknya warga asing yang mempunyai potensi punya kepentingan tertentu,” lanjutnya.
Dikatakannya, kesadaran masyarakat dapat memberi informasi kepada kewilayahan Kodim mulai dari Babinsa hingga Koramil, diharapkan pihaknya. Sehingga bisa segera membantu pencegahan dan antisipasi yang cepat karena pihaknya tidak bisa bergerak apapun tanpa bantuan masyarakat. Kemanunggulan TNI dan masyarakat, menurutnya, bukan hanya gotong royong, tetapi juga pemberian informasi sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Terkait narkoba, Presiden pun mengatakan Indonesia darurat narkoba. Panglima (TNI) bilang perang narkoba. Sampai Danrem mengatakan tidak ada toleransi dengan narkoba. Jika ada anggota yang terlibat narkoba, pecat,” tegasnya.
Narkoba memang sudah cukup marak dan memprihatinkan. Dari anak-anak sampai dewasa tak sedikit yang terjangkit. “Kita sudah ada program desa bebas narkoba, bekerja sama dengan Polri dan BNN. Siapapun juga, bukan hanya TNI dan Polri, jika melihat atau mengetahui penyalahgunaan narkoba, dia punya hak untuk mencegah, termasuk masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, ia menambahkan untuk pungutan liar yang sudah dicanangkan presiden itupun sudah diperintahkan mulai dari Pangdam VI Mulawarman bahwa tidak ada pungli. Pungli adalah haram atau pelanggaran berat. Pelaksanaan atau pemberatasan pungli untuk mengurangi atau menimalisir terjadinya pungli internal segera akan dilakukan penyelesaian. Untuk Angkatan Darat tidak akan keluar dari kewenangan dan jawabnya yakni mulai dari internal akan diberikan pemahaman. (hr)
Discussion about this post